Mohon tunggu...
Arif Rif at
Arif Rif at Mohon Tunggu... Tenaga Administrasi Sekolah -

manusia biasa aja sih, bedanya jomblo.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyombongkan Diri?

5 Februari 2018   17:21 Diperbarui: 5 Februari 2018   17:42 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesombongan adalah sifat yang sangat unik. seseorang yang pemalu terkadang merasa bahwa ia memang seorang yang pemalu. orang pembohong pun ia sadar bahwa ia sedang berbohong. berbeda dengan sifat sombong yang sulit dideteksi oleh diri sendiri. pada hakikatnya sifat sombong tidak selalu dimiliki oleh mereka yang punya banyak keunggulan. karena pada kenyataannya, bukan saja orang yang bergelimang harta yang bisa sombong. orang tak punya apa-apapun masih bisa merendahkan kehormatan orang lain.

Orang pintar banyak yang sombong, yang tidak terlalu pintar-pun ada yang malah lebih hebat sombongnya. ini artinya bahwa sombong bebas hinggap dimana saja ia mau. jika diibaratkan, seseorang yang sombong merasa bahwa dirinya adalah matahari yang menjadi pusat alam semesta. semua orang disekelilingnya terlihat kecil, lemah, hina dan tidak mampu melakukan lebih baik dari apa yang sudah ia perbuat. maka tidak jarang orang yang sombong tidak betah berdiam diri dengan tenang. karena ia merasa sedang dikerumuni olah hal-hal yang bodoh yang harus diluruskan dengan caranya sendiri. 

Kesan Diri Sendiri dan Orang Lain

Orang yang sombong menilai dirinya sebagai penyelamat, penolong, dan aset berharga yang dimiliki umat manusia. ucapan dan celotehannya seolah sabda-sabda yang wajib ditaati oleh siapapun yang berharap hidupnya akan baik-baik saja. sedangkan bagi orang yang melihatnya tidak lebih dari orang yang belum dewasa yang sibuk mempromosikan diri.

Tanda-Tandanya

Pernahkah melihat orang lain terlihat bodoh? mengapa orang lain terlihat bodoh? bisa jadi alasannya karena kita merasa lebih baik dari seseorang tadi. Lalu kalaupun benar faktanya kita lebih baik dari mereka, apakah dengan kita merasa lebih unggul menjadikan diri kita terlihat lebih cerdas? mungkin orang lain melihat kita hanya sebagai orang yang sombong. dan tidak lebih dari itu. atau seberapa nyamankah kita mendengar pendapat orang lain? faktanya orang sombong tidak nyaman dikomentari bahkan diberikan saran yang baik.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyombongkan Diri?

Tidak ada. Kesombongan membuat tidak nyaman bagi pelakunya dan membuat gerah siapapun yang melihatnya. Kesombongan mungkin menyelamatkan diri saat menyendiri. tapi bukankah manusia adalah makhluk sosial? dan pertanyaan terakhir, berapa banyak orang yang nyaman dengan orang yang sombong? rasanya tidak terlalu banyak. belajarlah rendah hati dimanapun dan dalam keadaan apapun, agar mampu mencintai dan merasakan indahnya dicintai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun