Mohon tunggu...
Arif Rif at
Arif Rif at Mohon Tunggu... Tenaga Administrasi Sekolah -

manusia biasa aja sih, bedanya jomblo.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Generasi "Hijrah" vs Generasi "Nyinyir"

5 Februari 2018   13:49 Diperbarui: 5 Februari 2018   14:30 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

kemajuan teknologi Informasi dan komunikasi saat ini yang cukup pesat mempengaruhi pola pikir, gaya hidup dan keyakinan seseorang akan sesuatu. Konten-konten yang berupa opini dan terkadang hoax bisa dengan cepat menembus layar ke layar dalam hitungan detik. di Indonesia sendiri yang notabene penduduk muslim terbesar di dunia sudah menjadi hal yang lumrah tentang konten2 Islami yang berseliweran saling repost di jagat maya dengan berbagai motivasi. Ada yang pure ingin berdakwah, ada yang sekedar meramaikan grup atau modus-modus lain yang bisa saja positif ataupun negatif. Belakangan ini muncul istilah "hijrah" di tengah masyarakat baik muda ataupun tua.

Istilah ini lahir dari peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari makkah ke madinah dan banyak kisah2 yang menggambarkan betapa pentingnya seseorang untuk berhijrah.juga mengamalkan begitu banyak ayat Al-Qur'an maupun Hadits yang menyatakan keutamaan berhijrah. Adapun istilah hijrah yang saat ini sedang hits di jagat maya merujuk pada keputusan seseorang yang berusaha memperbaiki dirinya dari yang tidak baik menjadi baik dan dari yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.

Bahkan entah mengapa istilah ini lebih populer dari istilah 'taubat" yang sebenarnya lebih sesuai untuk menggambarkan perilaku memperbaiki diri tersebut. Seseorang yang memutuskan untuk berhijrah biasanya memiliki tanda-tanda khusus. Misalnya sesorang perempuan yang mulai mengenakan hijab yang lebih tertutup sampai ke wajah atau seorang laki-laki yang mulai memelihara jenggotnya. Di socmed pun mereka mulai aktif berdakwah melalui tulisan, video, meme dsb. 

tidak sampai di situ, buntut dari trend hijrah ini lahirlah generasi tandingan yang dinamakan generasi 'nyinyir'. Dimana orang-orang ini mengkritisi apapun yang dilakukan orang-orang yang sedang hijrah tadi. Ada yang mengomentari cara berhijab yang dianggap berlebihan, ada yang fokus mengomentari konten di socmed orang yang sedang hijrah tadi yang di anggap suatu keangkuhan dan gegabah dalam berdakwah atau kurang bijak dengan cara seperti yang disebutkan tadi. 

Sungguh sulit bagi para pemula yang ingin belajar lebih jauh tentang Islam. Karena mereka di hadapkan dengan dua generasi di masyarakat yang mempunyai massa yang cukup banyak. Yakni generasi hijrah vs. Generasi nyinyir.. Maka sebenarnya keputusan hijrah adalah sesuatu yang mulia selama niatnya murni untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Maka hijrah yang baik tentu diawali dengan revolusi akhlak dari yang buruk menjadi baik dari yang sombong menjadi rendah hati, dari yang suka pamer jadi lebih khusyu menyempurnakan ibadah, dari yang merasa paling baik menjadi merasa paling buruk dan banyak melakukan dosa bukan sebaliknya.

Adapun generasi nyinyir tentu punya niat yang baik. Tidak lain bahwa mereka ingin mengingatkan saudaranya agar tidak menggunakan istilah "hijrah" untuk style semata apalagi diniatkan untuk mencari perhatian orang lain atau tujuan lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan ukhrawi. Maka generasi nyinyir ini pun baik selama di sampaikan dengan baik dan bijak dan tidak mengingatkan dengan cara mempermalukan, menghina atau menyindir bahkan memojokkan orang lain di muka umum.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun