Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di Final Kejuaraan Dunia 2023 hanya dengan dua gim langsung 16-21 12-21 dalam tempo 41 menit.
Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil meraih medali perak, usai harus mengakui keunggulan juara bertahan asal ChinaPertandingan yang berlangsung di Royal Arena, Copenhagen, Denmark, Minggu (27/8) sore WIB. Aura ketegangan menyelimuti Apriyani/Fadia sepanjang laga, pasangan ranking 1 dunia tersebut tampil perkasa, penampilan apik hingga mengatur tempo serangan yang ditunjukkan Chen/Jia mampu menyulitkan pasangan Indonesia untuk berkembang.
Dengan hasil tersebut mengantarkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan menjadi ganda putri pertama di dunia yang berhasil mencetak sejarah dengan meraih tiga kali juara secara beruntun pada Kejuaraan Dunia 2021, 2022 dan 2023. Total mereka juga menjadi juara emoat kali di dunia, terbanyak dalam sejarah ganda putri dunia.
"Ya, hari ini kami memang mengakui kekuatan mereka Chen/Jia, mereka sangat mempersiapkan pola permainan dari set pertama hingga terakhir, dari mereka servis sampai mungkin satu hingga delapan pukulan mereka sangat fokus sekali, mereka tidak lepas dan itu yang mungkin kami pelajari dari mereka. Kami juga bersyukur hari ini, dan berterima kasih kepada Fadia yang sudah sangat luar biasa," Ungkap Apriyani.
"Mereka sangat konsisten dan itu yang harus kami belajar dari mereka, tidak capek tapi pikiran dikuras mereka dan itu yang harus kami ambil pelajaran," Tambah Apriyani.
"Kami tidak menyangka, terutama dari aku bisa sampai di Final dan mendapatkan medali, tapi ini buah dari proses, dari kesabaran, usaha kita berada di sini dan semoga kita ganti ini dengan emas," Kata Fadia.
"Banyak yang tidak percaya saya berada di titik ini, tapi sekarang saya di sini. Semua karena partner saya ka Apri, ko Didi, mas Pras dan tim PBSI yang mencoba membantu saya dan men-support saya. Kalau saya mimpi, tolong bangunin dong," Tutup Fadia
Dengan kekalahan yang dialami Apriyani/Fadia pada laga Final Kejuaraan Dunia 2023 menjadi catatan terburuk Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pebulutangkis Tanah Air gagal meraih medali emas sejak Kejuaraan Dunia 2021 setelah sukses meraih medali emas sektor ganda putri lewat Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.
Pada edisi Kejuaraan Dunia 2021 tim Indonesia memutuskan untuk mundur karena adanya Virus Covid-19 Omnicorn, pada saat itu skuad Merah Putih hanya diwakili ganda campuran PB Djarum Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
Pada Kejuaraan Dunia 2022 tim Indonesia juga kembali gagal meraih medali emas usai pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dihentikan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Final.
Pencapaian luar biasa ganda putri Indonesia di Kejuaraan Dunia 2023 Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti merupakan ganda putri ketiga Indonesia yang meraih perak Kejuaraan Dunia setelah Verawaty Fadjrin/Imelda Wigoena (1980) dan Lili Tampi/Finarsih (1995).