Mohon tunggu...
Rendi Hendrawan
Rendi Hendrawan Mohon Tunggu... Dosen - https://www.kompasiana.com/aarendi93

LAHIR DI PANDEGLANG 13 NOVEMBER 1993

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stop Membiarkan dan Melupakan

17 September 2015   16:34 Diperbarui: 17 September 2015   16:37 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Penderitaan atau kesusahan dan kesulitan adalah karakter asli dunia, namun demikian perbaikan dalam setiap episode kehidupan merupakan hal yang harus selalu ditingkatkan, diusahakan dan selalu terus menerus dilakukan. Perbaikan dalam setiap episode kehidupan adalah kebutuhan –disadari ataupun tidak. Perbaikan itu tak dapat dilakukan hanya dalam wilayah konsep atau rencana namun harus ada dalam alam tindakan dengan niat dan caranyapun harus baik.

Perbaikan dalam setiap episode kehidupan yang akan membuat manusia berhasil menjadi manusia, bukan penampakan yang bewujud manusia. Perbaikan harus ada dalam alam tindakan, jangan selalu diletakkan dalam rencana atau mimpi, karena perbaikan yang diharapkan keberhasilanya mengaruskan adanya tindakan, dan tindakan ini adalah tugas setiap individu. Perbaikan setiap episode kehidupan yang hanya ada dalam keinginan dan perbincangan lebih dekat kepada jurang keterpurukan.

Kita (izinkan saya menggunakan kata ganti “kita” dalam tulisan singkat ini) seringkali tak menyadari antara ucapan yang keluar dari lisan dan gagasan yang kita miliki dalam pikiran itu jauh dari tindakan, yaaa begitulah kita. Kita terlalu bangga dengan yang di sana (pikiran atau impian untuk memperbaiki) ketimbang apa yang ada di sini (tindakan), akhirnya kita terlena pada pemikiran dan mengabaikan tindakan yang lebih penting jika kita bandingkan dengan suatu hal yang hanya dipikirkan. Walaupun memang setiap tindakan membutuhkan pemikiran terlebih dulu, namun gagasan yang hanya ada dalam pikiran tanpa tindakan adalah perbuatan mempersulit kehidupan. Memang pada dasarnya gagasan tanpa adanya tindakan tidaklah terlalu salah, namun hal itu menghambur-hamburkan waktu yang kita miliki yang sebainya kita lakukan untuk hal baik, melakukan bukan memikirkan. 

Akibat kita lebih banyak memikirkan perbaikan daripada melakukan perbaikan, mambuat kita menghadapi masalah dengan dibiarkan dan dilupakan. Masalah jika dihadapi dengan dibiarkan dan dilupakan, akan menjadi bom waktu yang dapat meledak kapan saja waktunya dan akan merepotkan setiap kita untuk dijinakkannya. Masalah yang terjadi pada setiap kita, kemudian kita hadapi dengan dibiarkan dan dilupakan, mungkin beberapa saat akan ditutupi oleh Allah SWT karena hal itu merupakan ketidakbaikan. Namun jangan terlena, ada kalanya semua harus terbongkar, semua harus ditampakkan ditengah khalayak, dan pada saat seperti itu apa yang dapat kita lakukan, selesaikah dengan menyesal?. Tentu tidak, setiap perbaikan harus ada tindakannya.

Ingat, perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki masalah yang dibiarkan dan dilupakan sebelumnya, itu jauh lebih merepotkan daripada menyelesaikan langsung setiap masalah yang menimpa. Jangna membiarkan dan melupakan masalah yang terjadi. Hadapi dan segera selesaikan dengan tindakan yang terpuji, itu jauh lebih membuat hidup menjadi lebih baik.

Jangan mengajarkan pada diri sendiri membiarkan dan melupakan masalah yang menimpa, terlebih mengajarkannya kepada orang lain. Orang yang ada disekitar, tanpa diajari sekalipun akan dapat melihat, dapat membaca dengan sendirinya. Terlebih jika yang dibaca adalah sikap membiarkan dan melupakan masalah yang menimpa, itu akan lebih mudah dibaca karena itu ketidak baikan, dan ketidak baikan akan lebih mudah dikenali orang lain dan lebih mudah untuk dinilai daripada kebaikan yang ada pada setiap kita.

Jangan membiasakan diri kita untuk melakukan hal yang bertentangan dengan fitrah kita sebagai manusia. Kebiasaan sulit untuk dirubah, jangan membiasakan membiarkan dan melupakan masalah yang menimpa. Hadapi dan selesaikan masalah yang menimpa dengan tindakan yang baik, bukan hanya dengan keinginan, impian, gagasan atau pemikiran semata.

#mencintai_selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun