Akhir akhir ini sedang ramai dibahas dimedia masa tentang pidato presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengundang banyak reaksi dari berbagai pihak. Inti dari pidato tersebut yang menurut sebagian orang kontraversional yakni pejabat wajib diselamatkan jika tidak paham bahwa yang dilakukannya merupakan tindakan korupsi. Hal ini bertolak belakang dengan kampanye politik partai democrat yang jargonya katakana tidak pada korupsi dan berantas korupsi tanpa pandang bulu. Abraham samad selaku ketua KPK sesuai yang dimuat di situs metrotvnews.com. Ia menaggapi hal tersebut dengan dingin, ia mengatakan seorang pemimpin harus cerdas sehingga mampu mendeteksi korupsi. Sementara para wakil dewan mengatakan pidato SBY bertolak belakang dengan komitmen Presiden memberantas korupsi.
Yang menjadi pertanyaan ialah mengapa pejabat yang tidak faham dengan apa yang dilakukanya merupakan korupsi harus diselamatkan ? dan kenapa sampai seorang pejabat yang notabenya merupakan orang-orang pilihan sampai tidak faham ? rakyat mungkin akan bertanya-tanya, lalu apa sajakah yang dilakukan para pejabat disenayan sana sehingga urusan yang berkaitan dengan dunianya sampai tidak difahami sehingga berbuntut tindakan korupsi. Memang mehamai segala tindakan korupsi merupakan hal yang kita lakukan bersama sama, sesuai dengan salah satu jargon KPK yakni “Pahami dulu baru lawan”. Maka apakah seharusnya KPK juga harus membuat jargon khusus buat para pejabat “Pahami dulu baru tinggalkan” sehingga sah-sah saja ketika pejabat belum atau tidak faham denganhal itu bisa dengan leluasa untuk melakukan korupsi, apakah seperti itu ? sudah barang tentu para pejabat kita tidak akan sebodoh itu. Kemudian yang menjadi pertanyaan besar ialah mengapa pernyataan tersebut keluar pascapenetapan Menteri Pemuda dan Olahraga sebagai tersangka kasus Hambalang. Sedangkan rakyat tahu bahwa Mantan Menpora dulunya merupakan kader dari partai Demokrat, sebelum ia memutuskan untuk mundur.
Rakyat harus cerdas dalam menaggapi persoalan ini, karena apa yang disampaikan oleh presiden juga tidak menutup kemungkinan merupakan upaya untuk memberantas korupsi. Dalam diskusi di metro tv Rabu 12 des 2012, yang mengundang salah satu kader dari partai Demokrat. Ia mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh SBY merupakan bentuk Konsistensinya dalam pemberantasan korupsi, lebih lanjut ia juga memaparkan bahwa Presiden SBY selalu angkat suara ketika ada hal-hal yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi, seperti dalam kasus bibit-candra, kasus KPK vs Porli. Presiden selalu mengambil sikap tegas dalam upaya-upaya pelemahan KPK. Selain itu pula, apa yang kemudian difahami oleh masyarakat juga tak terlepas dari andil media dalam memberikan berita terhadap khalayak, karena kita tahu bahwa media hari ini menjadi salah satu pilar penting dalam tegaknya system Demokrasi di Indonesia dan hal itu rawan sekali dengan berbagai kepentingan yang ada didalamnya.
Selamatkan orang Hutan
Selamatkan Orang Hutan, yah mungkin itu lebih tepat jika disampaikan oleh SBY dalam rangka melestarikan keanekaragaman satwa yang ada di Indonesia. Orangutan adalah salah satu satwa khas Indonesia yang keberadaanya mulai langka, bahkan hampir punah. Dari beberapa riset ditemukan, ternyata di Indonesia terdapat banyak satwa langka yang belum tersentuh konservasi. Tak sedikit pula yang mengalami nasib tragis. Mereka dibunuh warga karena dianggap meresahkan, ditangkap, diperdagangkan secara ilegal, baik hidup-hidup maupun hanya diambil salah satu bagian tubuhnya. Hal nini sangat tragis dan ironis, Negara yang Katanya Tanah Surga ini tidak mampu untuk menjaga atau menyelamatkan hewan-hewan yang ada didalamnya, Toh juga tak ada salahnya jika menyelamatkan orang hutan dari kepunahan, dibanding menyelamatkan para koruptor yang sudah jelas-jelas merugikan negara. Kalau orang hutan diselamatkan maka Indonesia akan kaya dengan beragam satwanya, tapi kalau koruptor yang diselamatkan bukan tidak mungkin Negara akan tambah miskin karena menaggung kerugian yang sangat besar akibat ulah para koruptornya.Semoga hiruk pikuk yang melanda Negara Indonesia ini bisa cepat diselesaikan, para pemimpin bisa lebih bijak, dan para wakil rakyat mampu benar-benar menjadi seorang wakil yang menampung segala keluh kesah dan anspirasi rakyat. Karena Indonesiaku gemah Ripah loh Jinawi,,tanah surga Katanya.
[caption id="attachment_229000" align="aligncenter" width="300" caption="pixdaus.com"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H