Mohon tunggu...
Amarulloh Ansyori (Ahay)
Amarulloh Ansyori (Ahay) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Puisi Akrostik

Suka dengan sastra terutama puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Lubuk Hati

20 Februari 2024   21:20 Diperbarui: 20 Februari 2024   21:24 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DARI LUBUK HATI

Dalam diam, kuukir namamu di relung kalbu, kubiarkan tetap bersemayam jauh di dalam rongga dada.
Abadi terpatri di hati, bagai lukisan indah tak terlupa.
Rindu menyapa, bagai ombak menari di pantai jiwa.
Irama cinta mengalun, melodi indah nan syahdu seirama.

Lubuk hatiku yang terdalam menyimpan segala rasa.
Untaian do'a telah kupanjatkan, memohon restu Sang Maha Kuasa.
Biarlah takdir menuntun, mengantarkan kita.

Ubah semua, ungkap segala.

Kasih yang tulus, bagai samudra luas tak terkira.

Hatiku terikat, pada janji setia.
Aku jaga dengan segenap jiwa raga.
Takkan pernah melepas, hingga kaupun berada.
Ikhtiarku sudah di batas sabar, biarlah do'a dan takdir bertarung di cakrawala.

Ahay_20 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun