Â
Sejak pertama kali bertemu pada tahun 1983, Arab Saudi dan Indonesia telah berhadapan sebanyak 14 kali di berbagai ajang. Pertemuan perdana mereka terjadi di kualifikasi Olimpiade 1984, di mana tim Garuda berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1. Namun, hasil tersebut menjadi satu dari dua hasil imbang yang diraih Indonesia selama sejarah pertemuan kedua negara, sisanya, Arab Saudi mendominasi.
Dominasi Arab Saudi
Setelah hasil imbang di pertemuan pertama, Arab Saudi terus menunjukkan kekuatannya dengan memenangkan 12 dari 14 laga berikutnya. Kekalahan pertama Indonesia terjadi pada pertandingan kedua di kualifikasi Olimpiade 1984, di mana Arab Saudi mencatat kemenangan telak 3-0. Sejak saat itu, tren negatif terus berlanjut bagi tim Garuda.
Pertandingan uji coba, Asian Games, hingga kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia menjadi ajang di mana Arab Saudi selalu berhasil menunjukkan kelasnya. Dalam kualifikasi Piala Asia 2004, Indonesia bahkan mengalami kekalahan terbesar dengan skor 0-6 di kandang sendiri.
Rangkuman Statistik Arab Saudi vs Indonesia
- Total Pertemuan: 14
- Arab Saudi Menang: 12
- Imbang: 2
- Indonesia Menang: 0
Untuk data statistik lebh lengkap dan ulasan yang lebih mendalam, kamu dapat mengunjungi website utama kami di warnamuda.com, terima kasih!
Asa Masih Ada
Meski rekor buruk menghantui, Indonesia tidak pernah kehilangan semangat. Apalagi dengan peningkatan performa yang mulai terlihat di bawah pelatih Shin Tae-yong, harapan untuk memecahkan rekor buruk tersebut tetap ada. Pelatih asal Korea Selatan ini telah membawa gaya permainan baru yang lebih disiplin dan terorganisir, dengan memaksimalkan pemain muda berbakat.
Dalam laga mendatang di kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia kembali akan menghadapi Arab Saudi. Ini menjadi kesempatan besar bagi Tim Garuda untuk mematahkan dominasi Elang Hijau. Indonesia memiliki pemain-pemain potensial seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Rizky Ridho yang siap memberikan perlawanan.
Shin Tae-yong kemungkinan besar akan tetap menggunakan formasi 3-4-3 andalannya. Meski beberapa pemain kunci seperti Justin Hubner dan Jordi Amat absen karena cedera, Indonesia masih punya kedalaman skuad yang cukup untuk bersaing.