Entah mimpi apa saya kemarin malam. Nasib sial yang cukup bikin saya meninju-ninju bantal saking jengkelnya menimpa saya. Berawal dari penyakit susah tidur bernama insomnia menjangkiti lelaki tampan bernama AanNoe ini. Sudah beberapa minggu ini saya baru bisa tidur ketika jarum jam menunjuk angka 2 dini hari. Padahal saya tau, ini gak baik untuk kesehatan, terutama kegantengan saya. Begadang yang gak disengaja ini membuat tingkat ketampanan saya menurun 1 step di siang harinya. Secara wajah saya pasti terlihat ngantuk, mata tampak 2 kali lebih sipit, aura yang terpancar jadi berkurang. Sesuatu yang gak saya inginkan banget deh pokoknya.
Satu hal yang menurut saya jadi pangkal penyakit ini adalah gadget bernama hape *butut*. Yup, internetan yang cuma via ponsel jadul inilah saya tengarai jadi asal muasal tidur larut pagi. Saya kecanduan berseluncur di dunia *yang katanya* maya. Yah, meski cuma via henpon jadul tapi toh sudah cukup mengakomodir hobi saya facebook-an, twitter-an, chatting, browsing, bahkan ngeblog. Meskipun dengan pelayanan yang seadanya, yang gak mungkin bisa semaksimal PC maupun smartphone. Toh ini sudah cukup buat saya meski kadang merasa ada yang kurang. Ehehe, namanya juga manusia.
Nah, semalem itu saya iseng-iseng ngutak atik Wordpress (WP) saya. Ketemu deh sama arsip-arsip postingan yang berjumlah 18 artikel bertema tentang apa saja yang saat itu terlintas di pikiran saya. Lantas mata saya tertuju pada postingan pertama dari admin WP. Yup, setiap sehabis bikin akun WP, otomatis akan ada postingan 'contoh' dari WP berikut komentarnya. Nah, postingan inilah yang semula pengen saya hapus, secara menurut saya ini agak-agak mengganggu gitu deh. Mungkin karena sudah agak ngantuk kali ya, mata saya jadi berkurang kewaspadaannya. Saya bermaksud mencentang artikel yang pengen dihapus, tapi saya gak melihat ternyata semua posting ikut kecentang. Akhirnya, begitu saya klik "buang ke tong sampah", seluruh postingan yang saya buat dengan bersusah payah, yang saya bikin melalui pencurahan segenap akal dan pikiran, yang saya ketik di keypad hape yang sudah hilang angka dan hurufnya, terhapus seluruhnya. Waktu saya klik ulang alamat blog WP, saya kaget setengah hidup karena gak menemui artikel sama sekali. Postingan-postingan yang saya buat lenyap tak berbekas.
Lemes banget rasanya. Artikel yang saya buat selama berbulan-bulan hilang dalam hitungan detik. Untungnya beberapa artikel selain saya posting di WP juga saya kirim ke Blog Detik. Jadi masih ada beberapa tulisan yang selamat. Ehehe, saya memang punya beberapa blog. Tiap bikin 1 postingan pasti saya kirim ke blog yang saya punya selama itu masih memungkinkan dilakukan di henpon (dalam hal ini cuma WP dan Blog Detik yang bisa mengirim tulisan via hape). Alhamdulilah. Ga jadi nyesek-nyesek amat. Sudah jadi prinsip hidup saya, ga perlu sedih berlarut-larut tatkala dirundung masalah, termasuk yang baru saya alami ini. Karena pastilah ada hikmah yang terkandung. Saya harap kalian setuju. Apalagi postingan-postingan saya terdahulu juga perlu pembenahan di sana sini. Mulai dari penulisan yang kurang sesuai aturan (tanpa spasi setelah tanda baca titik dan koma), juga gak ada kategori untuk masing-masing artikel. Setidaknya inilah pelajaran yang bisa saya ambil. Saya berkomitmen untuk menulis dengan sebaik yang saya mampu. Tentunya berbekal dari pengalaman ini. Gak lupa untuk gak lupa belajar terus..
Sekian dulu, ngetik berpanjang lebar kali tinggi itu sesuatu banget. :)
*diketik di Jakarta, di bawah cuaca panas yang gak kira-kira beberapa hari belakangan ini.
Aan Nugroho SPd MTp
@AanNoe on Twitter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H