Mohon tunggu...
Adi AninditaPutra
Adi AninditaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN WALISONGO

Mahasiswa yang gabut pengen belajar menulis aja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hampa

20 April 2020   23:23 Diperbarui: 20 April 2020   23:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ruang dimensi bumi
Tidak sanggup menjangkau isi galaxy
Tidak mampu menjangkau isi
Karena kami lebih suka menjangkau hati
Tanpa pikir maupun logik
Ah.... aku benci ini

Kenapa rasanya hampa
Padahal ruangnya ada nyata
Dan penuh makna
Gelap dan padam
Itu yang mampu kulihat
Bukan esensi dari semesta
Apalagi eksistensinya

Lalu apakah ini hanya tipuan
Dunia hanyalah fana
Apa Semesta juga?
Jangan jangan lagi
Aku benci dengan kehampaan ini
Aku benci melihat kepalsuan
Aku benci mendengar kebohongan
Apa tidak ada tempat untuk diri ini
Untuk menimba jati diri
Tanpa halangan politis akademis normatif

Hampa...
Hanya ini yang mampu menjelaskan
Kehampaan adalah bukti nyata
Dalam jiwa yang merasa suram
Melihat lawan dan kawan sangat menawan
Bercampur seakan ramuan
Melihatnya saja membuat pening
Apalagi meminumnya
Apalagi meraciknya
Tetap saja rasanya akan tetap sama
Hampa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun