Mohon tunggu...
Adi AninditaPutra
Adi AninditaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN WALISONGO

Mahasiswa yang gabut pengen belajar menulis aja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tercoret Karat

14 April 2020   13:25 Diperbarui: 14 April 2020   13:35 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun hitam kecoklatan...
Sesisi beriringan...
Basah sebagian...
Tak urung berhamburan...

Bernaung ego rembulan...
Dibelai kesunyian...
Memaki kerinduan...
Tak ujung penantian...

Kasih hanya kiasan...
Sayang hanya lamunan...
Dirimu dalam pelukan...
Semua hanya impian...

Diamku terpaku...
Kisahku membisu...
Hatiku membiru...
Cintaku belenggu...

Dalam sepucuk surat...
Rahasiaku tersirat...
Tintanya berkarat...
Pemiliknya sekarat...

Cermin ku retak...
Dihantam badai perak...
Nafas pun tersedak...
Hatiku luluh lantak...

Nafasku kutukan...
Nafasmu kemuliaan...
Kau kemilauan...
Duniaku siksaan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun