Mohon tunggu...
Aan Nugraha
Aan Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Mahasiswa Universitas Mulawarman)

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ancaman Serius terhadap Keseimbangan Ekosistem Laut: Kerusakan Terumbu Karang di Perairan Maluku Tenggara, Indonesia

7 Mei 2024   09:00 Diperbarui: 7 Mei 2024   09:15 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terumbu karang memiliki peranan yang sangat signifikan terhadap keseimbangan Ekosistem Laut. Terumbu karang berfungsi sebagai sumber makanan, tempat pemijahan, bertelur  untuk berbagai biota laut. secara fisik,terumbu karang berfungsi untuk pemecah ombak  dan pelindung pantai dari sapuan badai, serta memilki nilai estetika yang tinggi untuk pengembangan wisata bahari. terumbu karang juga merupakan salah satu sistem kehiduapan yang beragam  dan khas daerah trofis yang mempunyai produktifitas dan keanekaragamaan yang tinggi (Nybaken, 1998).

Kabupaten Maluku Tenggara memiliki sumber daya pesisir dan laut yang menjadi unggulan, tepatnya di Kepulauan kei, Desa Ngilngof yang memilki kekayaan taksa karang tertinggi, yaitu di temukan 124 jenis (spesies) karang batu yang termasuk dalam 49 genera (marga) dan 16 famili (suku). Suku karang  dengan jumlah spesies yang menonjol adalah Acroporidee (33 spesies), faviidae (30 spesies), poritidae (12 spesies), dan fungiidae (11 spesies). Kondisi terumbu karang di perairan Ngilngof berada dalam keadaaan rusak sampai dengan rusak berat, dengan presentase penutupan karang hidup berkisar antara 9,96 - 45,28% (Netty Dahlah Uar dkk, (2016).beberapa faktor penyebab kerusakan terumbu karang, sebagai berikut:

  • Penggunaan bahan peledak atau bom untuk menangkap ikan dapat merusak terumbu karang secara langsung, seperti bom yang mendarat di tengah kumpulan karang atau cantrang yang menyapu mereka.
  • Penggunaan racun untuk menangkap ikan juga dapat berdampak negatif pada terumbu karang, seperti racun yang dapat mencemari air dan mengganggu ekosistem.
  • Pengambilan terumbu karang secara ilegal untuk dijadikan properti foto atau aksesoris dapat berdampak pada kerusakan ekosistem
  • Kerusakan terumbu karang juga dapat disebabkan oleh proses alami seperti bleaching, penyakit, pemanasan global, pemangsaan, dan eutrofikasi. 

Kerusakan terumbu karang di perairan Maluku Tenggara di kepulauan kei, Desa Ngilngof tentu dapat menggangu keseimbangan ekosistem laut dan ekonomi masyarakat. beberapa dampak yang akan terjadi antara lain:

  • menghilangnya habitat bagi berbagai spesies biota laut yang bergantung pada terumbu karang sebagai tempat berlindung dan perkembangbiakan
  • Terumbu karang berfungsi sebagai filter air, menghilangkan partikel-partikel yang tidak diinginkan dan mengatur kualitas air. Kerusakan terumbu karang dapat mengganggu fungsi ini, mengakibatkan kualitas air yang kurang baik dan berdampak pada kesehatan masyarakat yang bergantung pada air laut
  • Kerusakan terumbu karang dapat mengganggu industri perikanan dan pariwisata, yang dapat berdampak pada kehilangan pendapatan masyarakat dan negara

Rusaknya terumbu karang dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem laut secara signifikan, mengganggu biodiversitas, produksi ikan, kualitas air, dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, perlindungan dan pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut dan kesehatan masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut. pemerintah indonesia telah berupaya mengatasi kerusakan terumbu karang yang terjadi di perairan Ngilngof. Berikut beberapa upaya yang telah dilakukan:

  • Evaluasi Kerusakan: Pemerintah melakukan evaluasi kerusakan terumbu karang di lokasi tersebut untuk mengetahui seberapa parah kerusakan dan bagaimana cara mengatasinya.
  • Penyelesaian Secara Legal: Pemerintah berupaya untuk menyelesaikan masalah kerusakan terumbu karang secara legal, melibatkan berbagai pihak dan mengadakan regulasi yang efektif.
  • Pengawasan dan Pengelolaan: Pemerintah juga melakukan pengawasan dan pengelolaan terumbu karang di lokasi tersebut untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan keseimbangan ekosistem laut.
  • Pendidikan dan Kampanye: Pemerintah Indonesia juga melakukan pendidikan dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya terumbu karang dan kerusakan terumbu karang, serta bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.
  • Kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan: Pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan lembaga ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian dan pengawasan terumbu karang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya terumbu karang.

Dampak kerusakan terumbu karang sangatlah besar, tidak hanya bagi lingkungan laut tetapi juga bagi manusia. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mencegah dan mengurangi kerusakan terumbu karang sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan kesejahteraan manusia. Semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, industri pariwisata, dan nelayan, perlu bekerja sama dalam usaha untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan yang semakin meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun