Nah orang semacam ini dimensi kinerjanya sebenarnya tidak termasuk unggul, karena (lihat dimensi kedua) bisa unggul kalau ada sejumlah penunjang dengan ciri-ciri tertentu.Â
Berarti kinerja orang yang tidak unggul atau gagal  karena tidak ditopang sejumlah penunjang tadi bukan SDM handal. Kehandalan seseorang imanen dalam dirinya, bukan karena diperlengkapi dengan sejumlah penunjang. SDM handal itu terbukti kalau ia mampu mengurangi sebanyak mungkin kegagalan.Â
Kinerja yang handal itu sebentuk prasyarat bagi SDM unggul karena ia memenuhi apa yang disebut dalam dimensi empat, kesesuaian dengan spesifikasinya, atau sederhananya memenuhi standar.
SDM unggul pasti harus terbukti memiliki daya tahan-banting, yaitu sikap tidak menyerah atau bahkan mudah "balik kanan." Sementara itu, SDM unggul bukan hanya karena berjiwa "suka melayani daripada dilayani," melainkan pelayanannya itu selalu tepat karena sesuai dengan apa yang diperlukan oleh masyarakat.Â
Apabila pelayanan tepat telah menjadi ciri khas seseorang, maka orang itu terbilang sebagai SDM unggul karena pribadinya akan menjadi daya tarik bagi masyarakat dan dengan sendirinya citra diri atau reputasi sertamerta akan menyertainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H