"Aku harus lulus kuliah 3,5 tahun!" pernahkah kalian memiliki motivasi besar seperti ini sebelumnya? mungkin sebagian dari kalian saat ini tengah merasakan kobaran antusiasme tinggi karena akan segera duduk di bangku perkuliahan, sedang dalam fase demotivasi karena banyaknya tuntutan kuliah atau bahkan masa-masa tersebut sudah kalian lewati terlepas dari baik buruknya hasil yang telah didapat.
Kita semua harus bisa mengakui bahwa fakta ketika kita lulus kuliah lebih cepat, waktu yang diberikan bagi kita untuk mengembangkan diri diluar bangku kuliah menjadi lebih besar pula. Seolah-olah gelar menjadi yang termuda menjadi suatu kompetisi harga diri yang sengit.Â
Tetapi pernahkah kalian merefleksikan apa jadinya jika kita 'hanya' lulus lebih cepat saja tidak kurang dan tidak lebih? Apakah kalian yakin dengan keputusan yang telah kalian buat mampu memberikan jaminan setidaknya pada pencapain ideal self yang kalian dambakan?
Ideal self  yang dikaji melalui konsep diri menurut ahli psikologi humanistik Carl Rogers memiliki makna sebagai self yang dibentuk berdasarkan bagaimana hasil yang ingin kita bentuk, sederhananya konsep ini membahas tentang ingin menjadi orang seperti apa sih kamu?
Bisa lulus kuliah dengan waktu cepat sudah menjadi ideal self yang dibangun tidak hanya secara individu tetapi sudah masuk pada kategori kolektif, sehingga sangat memungkinkan muncul perasaan iri, kecewa pada diri sendiri, insecure, bahkan depresi ketika kita tidak dapat memenuhi ideal target ideal kita ini.
Menurut saya ideal self ini tidak jitu jika dipaksakan karena secara sadar maupun tidak, banyak sekali benefit yang bisa kita dapatkan selama menjadi seorang mahasiswa, bahkan identitas mahasiswa menjadi rumah singgah bagi kita yang masih merasa belum siap terjun ke dunia sosial yang sesungguhnya.
Pertama, menjadi mahasiswa kalian masih memiliki kesempatan untuk menjadi salah dan mengulang. Salah karena tidak tahu apa-apa, salah karena masih baru pertama kali mencoba, salah karena gagal mencapai tujuan.Â
Kesalahan-kesalahan ini masih bisa ditoleransi dan kita juga diberikan kesempatan untuk mengulang "matkul sastra inggris dapat D, bisa yuk kita perbaiki di tahun depan!" walaupun membutuhkan semangat dan motivasi lebih tetapi kita masih bisa memberikan kesempatan pada diri kita untuk menjadi benar.
Kedua, menjadi seorang mahasiswa banyak sekali kesempatan baru yang terbuka jika kita ingin mengembangkan diri tidak hanya pada satu bidang. Hal-hal yang belum kita capai di bangku SMA masih bisa kita raih di bangku kuliah, saya sendiri sejak SMA memiliki mimpi menjadi seorang pemain bola voli tetapi gagal saya raih dan di bangku kuliah melalui UKM saya bisa mewujudkan mimpi tersebut.Â
Saya ingin ke luar negeri tetapi tidak memiliki biaya, mimpi ini masih bisa diwujudkan melalui program-program pemerintah maupun swasta yang menawarkan pertukaran pelajar, beasiswa studi di luar negeri beserta dengan benefit lainnya.
Kesempatan yang secara tidak tak terbatas masih diberikan kepada kita mahasiswa. Sehingga lulus kuliah cepat tapi prestasi nol, pengalaman magang nol, organisasi nol, bahkan pertemanan juga nol menjadi pertimbangan bagi kita yang masih dan akan duduk di bangku kuliah.Â