Mohon tunggu...
Andluna Wuwongso
Andluna Wuwongso Mohon Tunggu... -

Twitter: \r\n@aandlunaa | http://twitter.com/aandlunaa\r\n\r\n\r\nblog:\r\n \r\nhttp://andluna.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiga Dini Hari

11 Maret 2012   01:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13314304201514038126

Tiga dini hari,
telingaku nyeri!
pintu hati yang berdecit memaksa meraih kotak
hijau.
“Noname?”
Dahiku berkenyit.
Aku buka lembar pertama dan seterusnya,
itu buku usang tentang Kamu.
Pikiranku mulai menjelajah waktu, memutar
cuplikan cerita terdahulu,
memproyeksikan Kamu.
Kamu yang selalu merotasikan spektrum, di
bawah timbunan waktu.
Kamu yang akhirnya harus Aku sudahi
memimpikanmu.
Kamu yang masih jadi bagian doaku.
Kabut rindu tumpah, kali ini semakin tebal.
Otakku mendadak sesak!
Pada tiga dini hari,
bolehkah aku datang lagi??
sebrangi jembatan mimpi. Menyelinap diam-diam
dalam mimpimu,
sekedar menyapa dan berucap terima kasih..
Setelah itu?
Tenang saja,
Aku akan pergi secepat air yang terbakar
matahari. :)
Dalam sadar Aku berharap Kamu menahanku,
sayangnya ragu terlanjur menyebar.
Tahukah Kamu?
#PoW #padatigadinihari

[caption id="attachment_165644" align="alignleft" width="300" caption=""][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun