Mohon tunggu...
Aan DwiJayanti
Aan DwiJayanti Mohon Tunggu... Akuntan - Hidup adalah sebuah perjuangan.. Nikmati setiap proses yang kalian lalui.. Gagal bukan suatu halangan.. Berjuang berusaha dan jangan lupa berdoa

Mahasiswi universitas Nahdlatul Ulama Kalsel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kerinduan Anak terhadap Orangtuanya #2

26 Desember 2019   18:34 Diperbarui: 26 Desember 2019   18:39 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Lanjutan.. 

#Part 2

..  Disaat malam tahun baru itu kampus ku sedng ad acara keagamaan..  Akhirnya kami pun berkomunikasi hanya melalui VC(Video call)  tangis haru menyelimuti malam itu,  karna sgt menyakitkan sekali bagi ku karna ini adalah pertama kalinya aku jauh dr org tua ku..  Kebetulan tahun itu tahun 2018 menuju tahun 2019 sgala doa dn harapan ku ucpkan..  Semoga ditahun berikutnya aku menjadi org yg lebih baik lagi dn bisa jdi kebanggaan org tua.. 

Memasuki thun baru aku pun langsung memutuskan untuk menemui org tua ku..  Kerinduan yg sudh tidk terbendung lagi..  Dri banjarmasin ke kotabaru aku menggunakan bis..  Karna saat itu aku belum diperbolehkan membawa sepeda motorku.. Dan aku belum memiliki SIM..  

Setibanya aku dirumah btpa harunya aku..  Bapak ibu kakak dan keponakan ku sudh menunggu aku diteras rumah...  Tnpa sengaja mengalir air mata ini..  Saat smpai dirumah aku pun lgsung curhat" dan cerita" bagaimana kondisi ku disana..  Yg pasti aku menceritakan yg baik dong..  Karna jika aku menyampaikan penderitaan ku pastiinya akan membuat org tua ku khawatir..  Saat aku dirumah betapa bahagianya aku,  aku sngat dimanja dn diperhatikan,  dri makanan ke sukaan ku dn jalan" di dekt desa ku situ..  Aku sangat bahagia.. 

Dan pada akhirnya Tiba saat nya aku harus kembali untuk memuntut ilmu..  Berat skli rasnya aku meninggalkan rumah dn org tua ku lagi..  Tpi bagaimana lagi..  Ini kewajibanku..  Ini resiko ku..  Aku haru bisa dan aku harus kuat..  Akhirnya aku kembali lagi ke banjarmasin untuk menuntut ilmu mennggunakan transportasi bis,  karena bis ini sangat ekonomis..  Jika aku naik travel biayanya lumayan mahal..  Karena bagiku itu cukup mahal karna aku memng hanya dari keluarga yang biasa" saja.. Detik demi detik berlalu..   Sampai sore pun tiba..  Aku sampai di banjarmasin..  Lalu aku di jemput oleh.. 

Bersambung.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun