Mohon tunggu...
Bonifasius Aan
Bonifasius Aan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memahami Filosofi Hidup = Roda

1 September 2017   17:04 Diperbarui: 2 September 2017   05:58 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tidak jarang filosofi hidup layaknya sebuah roda menjadi buah bibir kita ketika memberikan komparasi antara keadaan yang kita alami saat ini dengan keadaan yang orang lain alami. Ibarat sebuah roda, ketika berada dalam situasi sulit, kita selalu mengibaratkan posisi kita pada sisi roda terbawah dan begitu pula sebaliknya ketika dalam keadaan bahgia atau baik-baik saja.

Filosofi ini menarik ketika direfleksikan lebih jauh lagi. Jika diandaikan bahwa saya di sisi terbawah, anda disisi teratas, sedangkan mereka di sisi samping kiri dan kanan, dengan demikian, satu lingkaran roda ini adalah sebuah kumpulan dari beberapa komponen. hal ini berarti, saya bisa saja lari dari posisi saya yang terbawah, karena saat itu saya menjadi tumpuan komponen yang lain untuk berdiri. 

Dengan demikian, susunan lingkaran yang menyerupai sebuah roda akan hancur. Tapi saya mungkin akan tetap berada di bawah dengan penuh rasa bangga. Hal itu dikarenakan, saya menjadi orang yang terkuat saat itu untuk menopang eksistensi anda dan mereka. Setelah memahami hal tersebut dari perspektif berbeda, saya menyadari kemunculan kalimat yang biasa digunakan seseorang ketika ia ingin meneguhkan diri dalam keadaan sulit. "saya diberi cobaan seberat ini karena saya dianggap mampu untuk menanggungnya". Demikian kalimat tersebut diucapkan

Memahami realitas dari perspektif demikian, sesungguhnya hanya sebuah bentuk pemahaman terhadap filosofi hidup seperti roda secara positif. saya ingin membagikan pengalaman ini agar mengeluh tidak selalu menjadi tindakan yang kita lakukan ketika posisi kita ada dalam kesulitan. "mengeluh tidak memberimu apa-apa". Tetap sadari posisi dan keadaan yang ada saat ini dan jalani segala sesuatunya sebisanya. Ketika datang harinya untuk kembali berada di atas, ingatlah pengalaman ketika posisi yang kita tempati masih di bawah. Bukan untuk menakuti, setidaknya kita memiliki kesadaran untuk menjadikan setiap waktu itu berharga dan dipergunakan secara bijak.  

Selamat menjalani hari ini.

Bonifasius Asvian Lamana, 30 agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun