Faktor – Faktor Penyebab Korupsi
Tentunya kita semua tahu apa itu korupsi. Kata korupsi sering kita dengar dan sering kita lihat sendiri sebuah kejadian tersebut. Hamper setiap hari kata korupsi kita dengarkan bukan di televise. Kata karopsi selalu naik daun bukan. Entah kasus korupsi dilakukan oleh para pejabat – pejabat tinggi yang berada di pusat maupun di daerah. Orang yang melakukan sebuah korupsi bukan dilakukan oleh orang yang miskin malah sebaliknya korupsi dilakukan oleh orang kaya. Yang menurut orang miskin enak ya jadi orang kaya punya banyak uang yang bias gunakan untuk melakukan apa saja apa yang ia inginkan.
Di Negara kita sendiri banyak sekali kasus korupsi yang terkuak. Tentunya orang yang melakukan sebuah tindakan korupsi mendapatkan sebuah hukuman. Namun, terkadang orang yang melakukan sebuah korupsi terkadang tidak setimpal dengan tindakan yang ia lakukan dengan hukumannya. Seseorang melakukan sebuah korupsi tentunya tidak hanya melakukannya karena iseng atau karena tren gitu melakukan sebuah tindakan korupsi.Â
Tentunya ada sebuah faktor – faktor yang bisa menimbulkan sebuah kata korupsi. Dan dapat kita ketahui bahwa korupsi tidak dilakukan oleh orang – orang bodoh dan tidak berpendidikan. Melaikan yang melakukan sebuah tindakan korupsi dilakukan oleh orang kaya , berpendidikan tinggi dan kuliahnya pun di universitas ternama baik di luar negeri maupun dalam negeri. Orang yang melakukan tindakan korupsi tentunya mendapat sebuah gelar yang beda dari para mahasiswa yang menimba ilmu di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yaitu gelar sebagai koruptor. Ada pun faktor – faktor yang mengakibatkan melakukan tindakan kata korupsi yaitu:
- Faktor internal
- Imannya yang kurang kuat.
- Gampang terpengaruh oleh orang untuk melakukan sebuah tindakan yang menjerumuskan ke lubang korupsi.
- Mengikuti gaya hidup para yang selalu berubah – ubah dan tak melihat keadaan hidupnya dan isi kantong.
- Malas bekerja dan hanya mengambil enaknya sendiri tidak mau hidup susah.
- Faktor eksternal
- Faktor politik : mengganti uang kampanye selama ia mencalonkan diri, mencari sebuah keuntungan.
- Faktor hukum : tidak ingin di hukum karena sebuah kesalahannya dan menyuap hakim agar tidak di penjara.
- Faktor ekonomi : mengikuti gaya hidup yang mewah tetapi tak melihat keadaannya, tuntutan hidup yang harus mencukupi kehidupan anak dan istrinya, selalu foya – foya.
- Faktor organisasi : tidak mempunyai sebuahketeladanan dari seorang pemimpin yang  baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI