Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Romantika Kopi Bajingan 7

1 Juni 2017   11:27 Diperbarui: 1 Juni 2017   11:36 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

oleh : Aamir Darwis

Malam ini sehabis sholat tarawih berjamaah dan tadarusan al-qur’an,Pak Kumis dan teman-temannya mau mengadakan temu rembug lagi.Karena ada sedikit kendala dimana Slendem sedang menjemput adiknya yang sedang pulang merantau maka ia memutuskan untuk tidak ikut.Sedangkan Aman,Pak Dulah sepertinya akan mau ikut.Terlihat dari nada mereka yang meng-iya-kan permintaan dari Pak Kumis.

“Malam ini kita urun rembug lagi ya,Slendem tidak ikut karena mau menjemput adiknya yang lagi pulang dari perantauan.Pak Dulah dan Aman diharap ikut.Kita ngopi dan rokokan seperti biasanya.” Ucap Pak Kumis kepada Pak Dulah dan Aman

Kesepakatan itulah yang akhirnya menyatukan mereka di pos ronda kembali.

Acara temu rembug malam ini sepertinya akan dimulai.Pak Kumis sebagai pemimpin temu rembug,memulai argumennya,

“Kemarin malam sehabis sholat subuh,saya ketiduran.Sayabermimpi masuk ke rumah guru saya.Anehnya pintunya tidak terkunci dan di dalamnya pun hanya perabot biasa,tidak menunjukan bahwa ia merupakan guru besar.Setelah saya masuk,eh beliau nongol. Dengan memakai baju yang lusuh sepeti biasanya, tetapi masih terlihat gagah dan berwibawa, beliau menanyakan apa gerangan kedatanganmu kesini? Saya pun langsung mengucapkan bahwa keperluannya adalah mau menanyakan tentang kegalauan saya dalam beramal.Saya adalah orang yang semangat dalam beramal tetapi jika suatu saat ada sedikit rasa berdosa maka semangat beramal saya luntur bahkan saya malah bisa-bisa meninggalkan amal tersebut? Guru saya menjawab : Kamu harus memperkuat niat dalam beramal.pastikan tujuanmu hanya Allah. Diibaratkan begini,jika tubuhmu semuanya berlumuran darah akibat halangan dalam beramal ataupun kamu disodorkan jutaan rupiah untuk menghentikan langkahmu menuju Allah maka tolaklah.Perbesarlah rasa cintamu maka Allah akan menuntunmu menujuNya.” Ucap Pak Kumis menceritakan pengalaman mimpinya

Pak Dulah yang mendengarkan cerita mimpi itu,kini mulai menafsirkan pendapatnya tentang mimpi itu.

“Mimpi bertemu guru memang sangat langka.Momennya pun bisa menjadi istimewa.Saya yakin pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil.Terutamanya adalah tentang bagaimana menghadirkan perasaan cinta kepada Allah dalam setiap aktivitas apapun.Jika kita bisa,maka halangan maupun rintangan itu tidak akan disesali ataupun ditakuti justru itu menjadi semacam motivasi menuju Allah.Ini menurut saya sih.Dan biasanya,itu pesan yang penting sebab momen bermimpi dengan sang guru termasuk dalam kategori langka.” Kata Pak Dulah dengan penafsirannya

Aman malah menanyakan perihal yang baru-baru ini terjadi.Tentang Pancasila,Bulan puasa dengan keitimewaannya,Tentang geng motor,tentang penetapan HRS sebagai tersangka dan lain sebagainya.

“Bagaimana pendapat bapak-bapak mengenai kasus dan kejadian-kejadian itu?”Tanya Aman

Pak Dulah yang pertama mengutarakan pendapatnya tentang kejadian dan kasus yang terjadi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun