TANYA TAK TERCATAT
oleh : Em Amir Nihat
Bertanya adalah bahasa kebutuhan
Hasrat terbaik yang dimiliki manusia
Untuk kehidupan dan kebiasaannya
Tapi kita tetap saja disini,
Seakan -- akan tanya telah raib
Tanya tak tercatat
Perihal kepemimpinan amanat negeri
Sudahkah bertanya tentang kejelasan kebutuhanmu pada calon pemimpinmu ?
Nasib kerja-mu, masa depan anak cucumu dan alammu ?
Bertanya adalah bahasa kebutuhan
Hasrat terbaik yang dimiliki manusia
"Tanya tak tercatat" adalah puisi perenungan saya yang lahir  setelah menonton video kuliah singkat dari Shah Rukh Khan  perihal pemilu.  Aktor legenda India itu memulai mukadimah kuliah-nya ( lebih tepatnya cuplikan film "Jawan") dengan mempertanyakan tentang apa kebiasaan kita sehari-hari.
Ternyata  sadar atau tanpa sadar kita setiap hari sering atau selalu mempertanyakan banyak hal apalagi jika itu urusan kebutuhan.  Shah Rukh Khan menggambarkan kebiasaan seseorang yang selalu mempertanyakan segala hal sebelum membeli makanan atau produk lainnya. Mereka akan bertanya apakah tepung yang digunakan murni, apakah ada batu di dalam nasi, atau apakah sabun tersebut bisa menghasilkan busa yang banyak. Hal serupa juga terjadi ketika seseorang ingin membeli motor.Â
Mereka akan selalu menanyakan tentang kecepatan motor tersebut dan berapa harga purna jualnya. Bahkan ketika mereka ingin membeli obat nyamuk, mereka ingin tahu tahan berapa lama efeknya, bagaimana asap yang dihasilkan, dan bau apa yang keluar dari obat tersebut.
Saya menggambarkan bahwa mempertanyakan segala sesuatu tentang kebutuhan adalah hasrat terbaik. "Bertanya adalah bahasa kebutuhan
Hasrat terbaik yang dimiliki manusia"Â sebab dengan mempertanyakan apa kebutuhan kita maka itu artinya yang mendasar dari kehidupan kita berpotensi terpenuhi. Kebiasaan kita sehari-hari akan terpenuhi.
Jangan sampai kita malah terlena dan terkecoh hal -- hal yang aslinya tidak urgen bagi kebutuhan kita malah menjadi fokus utama. Maka saya memilih kata kebutuhan bukan keinginan sebab butuh pasti ingin tetapi ingin belum tentu butuh. "Tapi kita tetap saja disini, Seakan -- akan tanya telah raib" saya menggambarkan betapa banyak dari kita ternyata masih saja tertipu kepentingan -- kepentingan palsu yang  tidak mendasar. Dari gosip artis yang aslinya tidak penting bagi kebutuhan kita, pemujaan berlebihan pada capres sampai lupa mempertanyakan kebutuhan malah sibuk saling caci yang bukan hanya keluar dari persoalan kebutuhan tetapi malah memanaskan ego ke sesama, main game sampai lupa kewajiban, dll Begitu banyak "TANYA" yang telah hilang akibat kita sendiri yang memang sengaja menghilangkannya.
Dan dari sekian 'banyak tanya' ada tanya yang nampaknya  hilang yakni bertanya kebutuhan kita pada para pemimpin. "Tanya tak tercatat