Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Mudik sebagai Metode Pengenalan Diri

3 Mei 2022   09:09 Diperbarui: 3 Mei 2022   09:16 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Mudik adalah perjalanan menuju kampung halaman. Mudik juga bermakna kembali menapaki sejarah kita dilahirkan dan dibesarkan. Di kampung halaman  pula watak, karakter dan sifat kita dipoles dan dibentuk. Sebagai karakter awal yang bisajadi secara sadar atau tidak sadar kita menyerap hal -- hal : ajaran agama, kearifan lokal dan budaya kita yang bermanfaat bagi kehidupan. 

Kita seakan -- akan diseret kembali untuk mengenali diri kita setelah beberapa bulan atau beberapa tahun hidup di tanah rantau yang tentunya punya ragam budaya dan kekhasan yang berbeda yang bisasaja berbenturan dengan norma agama. Artinya mudik juga bermakna untuk kembali mengingat jati diri kita. Siapa kita. Asal usul kita. Suku dan budaya kita. Kecenderungan kita.

Ini penting agar nanti ketika kembali ke tanah rantau, kita tidak kehilangan jati diri kita. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Kita tetap menjadi kita tanpa merendahkan orang lain yang berbeda dengan kita. Kita menghormati dan beradaptasi dimanapun kita berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun