Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Ruang dan Manusia Perabot

8 Oktober 2021   09:39 Diperbarui: 8 Oktober 2021   09:46 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam suatu Acara  Maiyahan, Mbah Nun ( Emha Ainun Nadjib ) pernah dawuh : "Jadilah manusia ruang dan jangan menjadi manusia perabot."

Saya mencoba menjawab istilah itu dengan perspektif saya. Manusia perabot adalah manusia yang mengisi hidupnya dengan ego-nya sendiri. Ia bawa hidupnya menuruti ego dan nafsunya sendiri. Ia kurang peduli dengan nasib dan takdir dari orang lain.

Sedangkan manusia ruang adalah manusia yang menampung ego-nya untuk kemudian ia kelola bersama sifat empati dan simpati di dalam dirinya. Layaknya ruang, ia menampung segala perabot-perabot yang ada. Kadang ia bisajadi tidak dianggap ada tetapi dialah yang paling berjasa.

Orangtua yang berjuang menafkahi anak-anaknya adalah jenis manusia ruang sedangkan anak-anak yang masih mengandalkan orangtuanya adalah jenis manusia perabot. Maka sebagai anak, kita harus naik kelas menjadi manusia ruang yang berjuang untuk membahagiakan orangtua kita.

Semoga kita semua menjadi manusia ruang. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun