Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Ingat Dosa Terus Menerus!

24 Juni 2021   06:19 Diperbarui: 24 Juni 2021   06:27 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu godaan setan adalah membuat manusia selalu ingat dosanya terus menerus sehingga manusia putus asa dan terus terjebak di dosanya. Karena merasa penuh dosa, ia lantas putus asa. Karena merasa ia jarang beribadah, lantas saat beribadah setan membisikinya dengan bisikan keputusasaan. Takut ibadahnya tidak diterima, bacaannya belum baik atau takut omongan orang lain kepadanya.

Kondisi itu jika kita cermati ulang tidaklah benar adanya. Artinya bisikan setan aslinya tidak benar. Misalnya merasa penuh dosa, padahal dalam sehari kita tidak berdosa terus pasti ada amal baiknya. Menolong orang, tersenyum ramah pada orang lain, berkata -- kata baik, kerja, dll itu ibadah sehingga klaim setan bahwa kita penuh dosa tidak tepat. Jadi jangan hanya ingat dosa tapi ingat juga rahmat Allah yang luas. Ingat juga bahwa Ampunan Allah lebih besar dari dosa-dosa kita.

Jika takut ibadahnya tidak diterima, bacaannya belum baik dan takut omongan orang lain pada kita maka buanglah semua bisikan putus asa itu. Yang utama dalam beribadah adalah KITA BERSYUKUR DITAKDIRKAN ALLAH BISA BERIBADAH. 

Rasa syukur menunjukkan bahwa kita ini memang hamba Allah, sedangkan ketakutan tidak diterima adalah was-was dari setan padahal yang tahu diterima atau tidaknya itu Allah. Artinya saat beribadah harusnya yang utama kesadaran bersyukur.  Kita bersyukur saat itu ditakdirkan sedang beribadah. Kita saat itu tidak ditakdirkan ghibah, mencuri, atau berzina sehingga dalam beribadah pun hati kita menerima. Lagi-lagi kita harus ingat rahmat Allah yang luas. Ingat pula bahwa Ampunan Allah lebih besar daripada dosa-dosa kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun