Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hati-hati dengan Modus Sok Kenal Sok Dekat

6 Juni 2021   17:59 Diperbarui: 6 Juni 2021   17:58 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tetangga kosan saya, seorang bapak kecolongan. Dua hapenya raib diambil orang di kontrakan. Modusnya SKSD ( Sok Kenal Sok Dekat ).

Ceritanya, si bapak ini kerja di Daerah Wanayasa jauh dari kontrakannya di Purwakarta. Sewaktu mau pulang ke kosan di angkot mengobrol dengan dua orang baru. Mereka sok kenal sok dekat kepada bapak. 

Mengambil simpati si bapak. Mereka lihai bicaranya bahkan kepandaian sok kenal sok dekatnya bisa-bisa orang yang tak sadar akan menceritakan semua privasinya. Si bapak yang tak sadar terlena ia malah menunjukan dimana ia ngontrak bahkan menawari mereka untuk main ke kontrakannya. Dua orang baru yang tak dikenal ini pun dengan "sok kenal sok dekatnya" akhirnya main ke kontrakan si bapak.

Mereka asyik mengobrol, saya kira dua orang itu temannya jadi saya biasa saja dan tidak menaruh curiga sama sekali. Eh pas malam semakin larut pas si bapak lagi ke kamar mandi, dua orang ini kabur dengan membawa hape si bapak. Untungnya dompet masih aman, kata si bapak.

Korban dari modus SKSD kebanyakan adalah perantau. Mereka berpura-pura kenal sama kita, sok akrab sama kita, bahkan ada yang bisa berbahasa mirip sama kita. Intinya mereka bertujuan supaya kita mempercayai bahwa mereka benar-benar orang sedaerah atau dekat sama kita. Pencuriannyapun tidak langsung seketika, mereka menunggu kelengahan kita. Bahkan ada yang berbulan-bulan baru akhirnya mereka mencuri. Bagi para perantau ini sangat penting. 

Jangan mempercayai dan membiarkan orang lain yang diluar teman kita (teman yang sudah benar-benar kita percayai ataupun teman seperjuangan di perantauan) bisa masuk seenaknya ke kontrakan kita ataupun rumah kita. Meskipun ia mengaku sedaerah bahkan bahasanya sama, kita wajib menolak. Apalagi jika orang itu kita baru kenal di jalan atau di perantauan. Tetapi kebanyakan kita sebagai kaum perantau memang sangat kuat persahabatannya dengan orang sedaerah karena mungkin seperti keluarga. Tetapi jika kita kenalnya baru saja alias teman yang ketemu di jalan. Kita wajib waspada dan berhati-hati. Jika kita ragu-ragu akan orang yang baru kita kenal, maka mengacuhkannyapun dalam konteks ini tidaklah masalah. Jangan membiarkan orang yang baru dikenal seenaknya saja meminjam barang kita ataupun berkeliaran di kontrakan atau rumah kita. Bisa jadi mereka sedang mencari celah kelengahan kita untuk kemudian mereka mengambil barang kita. Juga saat di jalanan saat mengobrol dengan orang lain batasi obrolan kita, jangan tunjukan alamat rumah dan privasi kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun