Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Siapa Malas itu Tidak Berguna

31 Desember 2018   10:43 Diperbarui: 31 Desember 2018   11:18 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : nihatera.wordpress.com

Kata siapa sakit itu tidak berguna. Kata siapa gagal itu tidak berguna. Kata siapa bodoh itu tidak berguna. Kata siapa malas itu tidak berguna.

Jawabnya bisa jadi karena kita masih terpenjara fikiran kita sendiri. Percaya atau tidak bahwa masalah terasa berat justru karena kita menyangka hal itu berat. Kuncinya ada pada fikiran kita. Kalau fikiran kita menganggap masalah ringan maka seberat apapun prasangka orang tetap saja nilainya ringan dalam fikiran kita.

Percaya atau tidak bahwa media dan masyarakat menjejali kita dengan mindsetnya entah itu kriteria sukses, kriteria cantik, kriteria bahagia dll padahal mindset ini tak lebih hanya anggapan semata bahkan bisa jadi tidak sesuai dengan apa yang aslinya kita harapkan sebab justru kesadaran kita tentang diri kita itulah yang paling penting.

Kata siapa sakit itu tidak berguna. Sakit fisik adalah kondisi dimana fisik memberi sinyal batasan untuk kita. Misalnya kita sakit gatal itu menandakan tubuh kita sensitif alias peka pada hal yang membikin kita gatal. Amat bodo kalau kita marah-marah menyalahkan hal lain di luar diri kita sebab aslinya justru itu pelajaran bahwa agar kita tahu bahwa ada yang bisa bikin kita gatal. Tubuh dan alam memberi pelajaran pada kita.

Kata siapa gagal itu tidak berguna. Justru dengan gagal kita tahu ada ilmu baru dan perbaikan baru. Amat bodo kalau berhasil menjadi patokan sebab layaknya naik tangga tiap kaki tangganya adalah keberhasilan itu sendiri. Apa jadinya jika kita puas pada kaki tangga pertama ?

Kata siapa bodoh itu tidak berguna. Justru dengan bodoh kita tahu kekurangan kita sehingga kita mau memperbaikinya. Amat bodo kalau bodoh hanya dijadikan alasan untuk berhenti berjuang. Untuk mencapai puncak gunung kita butuh tenaga untuk mendaki, lalu apajadinya jika kita menyerah dan minder?

Kata siapa malas itu tidak berguna. Justru kesadaran tentang malas membuat kita tahu bahwa kita harus berubah dari kemalasan. Bayangkan kalau kita sibuk tanpa mengenal malas, bisa jadi kita melakukan hal yang justru tidak ada kaitannya dengan diri kita?

Sikap amat bodo memang bangsat! Sebab ia merasa tidak puas pada apa yang ada dan merasa puas justru pada apa yang belum ada. Bangsatnya karena kita dijajah kepuasan!

Namun sikap bodo amat lain! Sebab sikap ini adalah sikap menghilangkan persepsi orang lain dan fokus pada apa yang dilakukan. Misalnya bodo amatlah aku merantau, dianggap kuli atau dianggap bocah nakal ah itu bodo amat. Kuncinya adalah bagaimana bodo amat difokuskan ke hal yang positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun