Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setan Kok Punya Partai?

5 Mei 2018   19:07 Diperbarui: 5 Mei 2018   19:12 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tiba-tiba heboh abis saat mendengar ada Partai Allah dan Partai Setan. Tetapi jangan sampai ngarep difikiran kita nanti ada juga Partai Nabi, Partai Rosul, Partai Iblis dan Partai Jin. Kan tidak etis juga ya. Pengecualian buat Partai Jin agaknya Mereka kesel sekaligus ingin tertawa sebab kok bisanya Setan dibandingkan dengan Allah.

Apakah itu berarti setan musuhnya Allah? Apa benar setan berani sama Allah? Bukankah setan emang lagi masa tugasnya yakni menggoda manusia? Aneh sekali kalau nanti setan taubat sambil mengajukan pensiun dini sebab menyerah sama tugasnya.

Konon memang setan itu ada dari golongan jin dan juga golongan manusia. Saya sendiri tidak sepakat dengan Bapak Amin Rais menurut saya Setan tidak berani sama Allah, setan juga tidak berani menjadi musuhnya Allah dan setan mungkin taat dengan tugasnya yakni menggoda manusia.

Perlu dicatat setan membangkang bukan karena dia tidak rajin ibadah, alkisah Iblis nenek moyangnya para setan itu disebut kanzul jannah yakni makluk yang rajin sekali ibadahnya. Sayangnya Iblis kecele dengan kebanggan ciptaan dirinya merasa lebih baik dari Adam. Iblis diciptakan dari api sedangkan Nabi Adam As dari tanah liat. Gara-gara kesombongannya itulah dicap sebagai kaum yang membangkang.

Jika ada arena debat antara Iblis dengan manusia sepertinya kita tidak dapat menerima bahwa api lebih baik daripada tanah, karena sebenarnya tanah itu lebih baik daripada api. Ini karena hakikat dari api itu adalah inkonsistensi, kesembronoan dan penyelewengan. Sedangkan tanah itu melambangkan ketenangan dan perbaikan.

Tanah cenderung bersifat membangun sedangkan api cenderung menghancurkan. Jika masih kurang percaya bahwa tanah itu lebih unggul maka lihatlah kebun yang megah dengan aneka buah-buahannya sebab ditopang tanah pula kebun itu dapat tumbuh. Artinya tanah itu ruang sedangkan api adalah isi.

Kembali ke Partai setan. Bicara soal partai saya jadi ingat kata-kata Cak Nur ( Prof.Dr. Nurcholish Madjid) dulu yakni "Islam Yes, Partai Islam No" Ungkapan ini pula yang dulu menjadi ajang memanasnya para pemikir-pemikir partai Islam yang dulu lagi gencar-gencarnya membikin partai. Apalagi yang berbicara sekaliber Cak Nur tentu beliau akan diserang dan dibabat habis pemikirannya.

Setelah kita melewati beberapa tahun, barulah kita percaya ucapan itu bahwa memang orang-orang yang ngebet membikin partai dengan simbolis Islam tidak menjamin bahwa politikusnya mencerminkan akhlak Islam. Malah justru partai itu bisa diselewengkan tujuannya yakni demi kepentingan partai, kepentingan golongannya dan yang nomer wahid yakni melancarkan rekening mereka sendiri.

Yakin ada Partai Allah? Lha wong partai dibiyai Negara sedangkan Negara dibiyai rakyat. Hakikatnya Partai itu babu rakyat lho.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun