"Ada kesamaan arti meskipun tujuannya berbeda sangat jauh antara natal, maulid, ulang tahun, dies natalis, pranatal dan sebagainya. Sebagai arti yang umum yakni kelahiran. Jika natal khusus untuk kristiani sedangkan maulid khusus untuk muslim. Tetapi ternyata natal versi Kristen juga berbeda, ada yang 25 desember (umum), 6 januari (Armenia) dan 7 januari (Ortodks timur) sehingga tidak bisa dipukul sama rata 25 desember. Bagi Muslim, natal versi kelahiran Nabi Isa As tidaklah mengapa meskipun namanya juga jangan menggunakan natal tetapi momentum ini bisa jadi pelajaran Umat Muslim untuk mempelajari kenabian Isa As.Â
Artinya belajar sejarah Nabi Isa As. Daripada berdebat tentang kebenaran atau hukum mengucapkan selamat natal yang tentunya tidak ada habisnya mending paling bijak bagi muslim adalah mempelajari sejarah Nabi isa As. Misalnya Nabi Isa As dikenal dengan sebutan Ruhullah dan kalimatulloh sebab dicipta hanya dengan kalimat Allah "Kun". Atau juga bisa mentadabburi Kisah Nabi Isa As di Alqur'an. Surat Ali Imron, Surat Maryam, Surat Anbiya, Surat Az Zukhruf 63 -- 65, Surat Al Maidah 75, 110, 116 -- 117, Surat AL Baqarah 253, Surat An Nisa 157-158, atau bisa juga diliterasi kisah-kisah Nabi atau mengadakan majelis yang membahas tentang Nabi Isa As. Bukankah mempelajari sejarah dan kisah Nabi Isa As lebih baik daripada berdebat cuman perihal hukum mengucapkan selamat natal ?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H