Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Reklamasi Buatan Iblis

18 Oktober 2017   10:19 Diperbarui: 18 Oktober 2017   11:16 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibukotaku sudah amat tua renta
Rumahnya hanya milik orang-orang kaya
Jika ada yang miskin maka akan terlunta-lunta
Reklamasi hanya bikin nelayan nelangsa

Jakarta direklamasi,Bali direklamasi
Dibuat hanya untuk kaum elit duit tai
Sementara rakyat disana dikebiri
Dimiskinkan dan terasing di lingkungan pribadi

Pulau buatan itu hanya melukai nelayan
Amdal bisa saja dimanipulasi catatan
Pemerintah bisa saja dikejar pengembang hartawan
Wakil rakyat saling lempar kepentingan

Reklamasi itu untuk siapa
Nelayan saja menolak adanya
Apakah hanya untuk orang hartawan saja
Kita hanya bisa mendapat bagian sepah saja

Reklamasi semestinya dicabut
Buat pening orang-orang hartawan akut
Hartawan yang hanya peduli uang tanpa peduli laut
Nelayan sengsara mereka malah manggut-manggut

Reklamasi memang sungguh amat jahat
Nelayan bisa-bisa malah tamat
Pengembang tertawa menang skak mat
Tapi ingat kejahatanmu akan dibalas di akherat

Reklamasi itu buatan manusia berjenis kelamin setan
Emang perduli mereka dengan kemiskinan
Asal ada uang pasti setan pun akan senang
Asal menang reklamasi sungguh iblis berdendang

Ini laut kami tapi kamu menjambret laut kami
Ada pengamanan bedebah yang hanya perduli duit tai
Ini laut kami,kami bebas berlayar dong
Kok kami malah terdesak dan ditanyakan dengan melonglong

Ah! Reklamasi memang program iblis-iblis
Mereka hanya akan membikin kita menangis
Semoga reklamasi akan habis
Sebab kami yakin disana hanya untuk masyarakat iblis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun