Tangis anak-anak Rohingnya kian hari kian memecah cakrawala
Kesederhanaan mereka pada dunia harus dibalas dengan kobaran api dan jeritan luka disana sini
Dimanakah PBB yang katanya Pengayom bumi ?
Dimanakah Amerika,Cina atau Kapitalis yang akan mengusik tempat mereka ?
Lagi-lagi mereka tutup mata tanpa merasa berdosa
Demi kapitalisme mereka jajah negeri Rohingnya yang damai
Sementara tangan-tangan Budha palsu itu kian hari kian menyakiti mata dan telinga kami
Suara-suara Islam dari Negeri Indonesia terus menggelora
Bak perlawanan sepi yang tak terbalas setan-setan globalisasi
Ada apa dengan Islam yang katanya satu tubuh satu nyawa
Dimanakah Arab Saudi,Qatar,atau Negeri teluk yang kini berpesta dengan minyak kepalsuan
Mengapa masih ada Palestina lainnya di bumi ini
Belum sempat tangis kami terhenti kini harus dihujam bertubi-tubi
Apakah manusia itu kini cuma wajah dari setan-setan
Kekuasaan dan penindasan sebagai ajang pamer kedigdayaan
Sesumbar itukah wajah-wajah senyum penuh laknat
Lupakah manusia pada liang lahat yang sebagai saksi akan keadilan yang sejati
Kami tahu bahwa donasi kami hanya menyelamatkan rindu manusiawi
Setidaknya hanya itu yang bisa menggerakan jiwa-jiwa kami
Semestinya disana dipagar dengan tangan-tangan besi para tentara perdamaian
Agar tidak ada lagi api yang membakar tawa canda
Supaya jangan sampai terjadi lagi bunyi peluru yang menghujam ikatan-ikatan kemanusiaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H