Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam A + Islam B = Islam C

11 September 2017   06:32 Diperbarui: 11 September 2017   07:05 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku kadang ingin bertanya kepada Orang Islam yang statusnya atau komenannya di facebook,twitter,instagram,youtube dan media lainnya.Kok kata-katanya seperti menandakan bahwa itu bukan Orang Islam.Orang Islam harusnya kan kata-katanya bijak dan baik tetapi realitanya kok malah menghina,caci maki,sumpah serapah,muncratan kebencian.Apaitu Muslim ? Apa jangan-jangan Muslim ktp? Apa malah muslim identitas semata ?

Dari hal tersebut saya berangkat.Islam A + Islam B = Islam C.Jika dijabarkan ,ada satu orang islam (Islam A) dan ada orang islam lainnya (Islam B) bisa membuat orang lain suka dengan Islam bahkan malah masuk Islam (Islam C).Jangan ngomong alirannya apa.Islam Nahdlatul Ulama,Islam Muhammadiyah,Islam Wahabi,Islam Jamaah Tabligh dan berbagai aliran Islam lainnya. Sekarang kok jika ngomong Islam harus ada tambahannya.Islam aliran apa ya ? Lho kok aliran.Islam kan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW untuk memuliakan manusia atau lebih ringkasnya membuat manusia berakhlak baik sekaligus mengenal Tuhan.

Kita harus bisa membedakan mana itu identitas mana itu jalan.Islamadalah identitas sedangkan NU,Muhammadiyah,Wahabi,dan aliran Islam lainnya merupakan jalan. Demikian juga dengan Madzab.Madzab adalah jalan.Dansangat menyedihkan jika madzab dibenturkan dengan Nabi.Misalnya pertanyaan begini, lebih pilih mana pendapat Nabi atau pendapat dari Madzab ? Lho kok begini.Ingat tidak ada madzab yang tidak mengikuti Nabi.Madzab adalah jalan menuju nabi.Jalan mengikuti Nabi.Sekaligus Jalan paling bisa dipercaya dalam mengikuti Nabi.

Setelah kita mengetahui bahwa identitas dan jalan itu berbeda maka semestinya kita tidak ribut-ribut lagi masalah perbedaan pendapat.Madzab saja yang merupakan jalan paling bisa dipercaya itu mengandung perbedaan tetapi kita belum menemukan madzab yang saling mencela.Artinya antara madzab satu dengan yang lain,saling menghargai pendapatnya dan inilah akhlak muslim.Jadi jangan tanya alirannya apa ? Golongan apa ? Semestinya yang kita tanyakan Apakah ajaran Islam sudah dipraktekan dikehidupan sehari-hari ? Semestinya yang kita tanyakan apakah Islam bisa membuat dirimu menjadi manusia yang lebih baik lagi?

Tetapi di panggung medsos.Semuanya sudah berkongsi.Sudah berkelompok-kelompok.Sebenarnya tidak masalah untuk berkelompok-kelompok.Permasalahan terjadi jika antar kelompok saling menyalahkan dan menjatuhkan,goalnya adalah perpecahan muslim dan anggapan buruk tentang Islam.Islam A + Islam B = Islam C.

Di panggung medsos ,Islam A (yang punya pendapat A) ditambah Islam B (yang punya pendapat B) akan membuat orang diluar Islam tidak respect dengan islam bahkan berbalik menyerang Islam dengan kata-kata makian umpatan.Itu terjadi karena Islam A dan Islam B,saling serang dan merasa paling benar bahkan ada yang sampai saling bunuh membunuh,padahal identitasnya sama-sama Islam.

Harusnya kan semakin banyaknya umat Islam itu penilaian dari luar Islam itu bernilai baik.Jadi yang ditanyakan tidak lagi alirannya apa tetapi kontribusi apa yang bisa kamu lakukan untuk Islam.Jangan-jangan kita hanya bangga dengan kebesaran Islam tetapi prakteknya menjatuhkan agama islam dengan cara sering berkata-kata kotor,umpatan,caci makian kepada manusia utamanya kepada sesama Muslim.Ironis sekali jika output Islam kita itu sama sekali tidak mencerminkan akhlak Islam.

Islam A + islam B = Islam C.  Dakwah atau menyampaikan atau saling berpesan dalam kebaikan atau saling nasehat-menasehati itu harusnya tidak terfokus pada orang-orang yang sudah BerIslam.Harusnya yang belum Islam juga dinasehati.Jadi dakwah itu tidak harus bersorban pakai sarung rapi tetapi bagaimana nasib para anak punk,anak regee,anak underground,anak jalanan,anak gaul dan anak-anak lainnya.Jangan-jangan kita cuman senang mencaci maki mereka atau menghina mereka tanpa pernah kita sadar bahwa mereka juga butuh nasehat dari kita.

Dakwah yang paling utama didakwahkan kan yang bukan Islam sehingga kelak menjadi Islam.Tidakharus memaksakan sih tetapi sebagai Muslim hendaklah kita menunjukan output yang baik dikeseharian kita.Syukur-syukur mau mendakwahi orang-orang yang butuh pencerahan Islam seperti kumpulan anak-anak punk atau rege atau lainnya.

Sehingga akhirnya Islam menjadi rahmatan lil'alamin. Sehingga akhirnya manusia diharapkan bisa lulus didalam tanggungjawabnya yakni menjadi Manusia Khalifatulloh yang sukses memakmurkan alam semesta beserta penghuninya dan juga sukses menjadi manusia HambaAllah yang bisa menjalankan paktek syariat Islam dengan baik dan benar sehingga tercapailah maqom marifatulloh. Semoga saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun