Jangan langsung marah atau menuduh saya sebagai orang yang anti dengan Indonesia.Bagaimana mungkin orang yang lahir di Indonesia,berbahasa Indonesia dan berbangsa Indonesia tega bahkan tidak menyetujui adanya negara Indonesia.Negara yang orang-orangnya sangat saya sayangi.Negara yang rakyatnya walau dihianati sedemikian rupa masih saja bangga dan nekad bernegara Indonesia.
Kurang apalagi sebagai rakyat, cinta kami kepada Indonesia.Ketika ada insiden bendera terbalik di ajang Seagames,kami langsung naik pitam,memprotes bahkan sampai-sampai ada yang meneriaki ganyang Malaysia.Jangan marah sebab hal tersebut, karena ini sebagai bukti bahwa kami sebagai rakyat sangat mencintai Negara Indonesia.Tetapi walau begitu,kami juga tidak bisa berbuat apa-apa saat ada sebagian wakil kami di DPR (Yang kamipun tidak merasa terwakilkan) melakukan korupsi demikian juga para pemangku kekuasaan yang korupsi,kami hanya bisa trenyuh sekaligus prihatin saja.
Sebenarnya siapakah pemimpin di Negeri ini ? Presiden,Jendral atau rakyat ? Bukankah hakekatnya pemimpin itu adalah rakyat sedangkan Presiden dan pemangku kekuasaan lainnya hanyalah pelayan rakyat.Bukankah seharusnya para pemangku kekuasaan memposisikan dirinya sebagai pelayan rakyat? Bukankah seharusnya wakil rakyat mencerminkan dan sebagai penyambung lidah rakyat ?
Pertanyaan berikutnya,lebih tua mana Negara Indonesia dengan Bangsa Indonesia ? Mengapa kita mengadopsi sistem pemerintahan dari penjajah,bukankah kita sendiri dulunya juga memiliki sistem pemerintahan ? ada Sriwijaya,ada Majapahit,ada Demak,ada Mataram.Mengapa kita tidak mencontoh saja dari para pendahulu kita ? Malah ironisnya mencontoh bangsa penjajah,ini kenapa ?
Pertanyaan berikutnya lagi,Jika NKRI harga mati,itu suara NKRI yang mana ? Suara NKRI dari koruptor,dari rakyat,dari pemerintah atau dari siapa ? Jika Pancasila sebagai dasar negara,sudahkah kita mengamalkan pancasila ? Jangan-jangan Pancasila hanyalah rumusan yang hanya sebagai bahan bacaan saat upacara bendera atau menjawab soal-soal ujian.
Pertanyaan berikutnya yang terakhir,Jika Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama.Apakah pelayan rakyat dan rakyatnya menjadikan Tuhan sebagai tujuan paling utama.Bukankah seharusnya Bangsa kita ini lebih religius,terserah itu agama Islam,Kristen,Budha,Hindu atau apapun.Bukankah seharusnya kita menjadi lebih religius ?Â
Jika Kemanusiaan Yang adil dan beradab menjadi sila kedua.Bukankah seharusnya pelayan rakyat dalam hal ini pemerintah itu bersikap adil dan beradab kepada rakyat ? lalu bagaimana jadinya jika pemerintahan hanya dijadikan lahan rebutan antar partai bukan atas nama rakyat ? Masihkah sila kedua ini tercermin dari diri kita masing-masing setidaknya masihkah kita sebagai Bangsa Indonesia mau menjadi bangsa yang beradab ?Â
Jika sila ketigaadalah persatuan Indonesia.Mengapa para pelayan rakyat sampai hari ini rebutan jatah untuk melayani rakyat ? Apakah disebut melayani rakyat atau menipu sebagai pelayan rakyat ? Bukankah seharusnya jika sila ketiga terhujam ke diri kita masing-masing,ada suatu titik kebersamaan dimana toleransi menjadi hal yang harus dilakukan? Katanya bhineka tunggal ika atau jangan-jangan malah menyatakan bahwa saya ini Indonesia.Lho kok saya,katanya persatuan Indonesia ? Bukankah lebih baik pakai kata kami atau kita.Â
Jika sila keempat adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.Mengapa masih saja ada pemimpin yang berbuat tidak bijaksana ? Mengapa keputusan yang dilakukan DPR tidak mengajukan dulu ke seluruh rakyat Indonesia ? Pantaskah DPR disebut wakil,jika dalam praktik kesehariannya terkesan tidak mewakili rakyat ? Rakyat masih ada yang punya rumah kumuh,jelek dan sederhana,lalu mengapa yang katanya wakil rakyat itu malah memakai gedung super mewah ? Bukankah rakyatlah yang seharusnya menentukan nasib bangsa ini,bukan malah partai atau segelintir kepentingan kelompok?
 Jika sila kelimaadalah keadilan bagi seluruh rakyat Indoneisa.Saya tidak akan mempertanyakan sila ini,silahkan bagi yang mau mencari keadilan lewat Indonesia,silakan juga siapa saja yang mau mengatakan bahwa saya suara rakyat meskipun praktiknya suara partai.Partai untuk rakyat atau partai untuk orang-orang partai ?
Silakan jawab pertanyaan-pertanyaan saya.Saya sudah mempertanyakan ini kepada Indonesia.Kepada negara yang sangat saya cintai.Jika sudah dijawab semua,masihkah kita mau bilang bahwa NKRI harga mati ? atau sederhananya,siapa yang sampai hari ini dan faktor apa saja yang merupakan penyokong bahwa NKRI kok harga mati ? Siapa yang berani menjamin bahwa NKRI itu pasti harga mati ? Yang terakhir,NKRI harga mati untuk seluruh rakyat Indonesia atau untuk kelompok partai yang punya kepentingan ?