Mohon tunggu...
AamAwanHitam
AamAwanHitam Mohon Tunggu... Lainnya - Orang Kampung Yang bersifat Lokal Berpikir Global

Pribadi Yang Biasa Namun Terkesan Luar Biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Petani Plasma Merugi, Marak Terjadi Tacu/Pencurian TBS di Lahan

9 Agustus 2020   16:18 Diperbarui: 9 Agustus 2020   16:34 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maraknya pencurian buah kelapa sawit membuat resah koperasi petani Plasma kelapa sawit PT. Global Kalimantan Makmur (GKM) mencakup wilayah di Desa Noyan,Empoto Sei Dangin. Salah seorang petani kelapa sawit bernama Jiven , mengaku baru-baru ini, TBS  petani sawit plasma  yang berada dalam lahan yang saling berdampingan raib atau ditacu. Hal ini Tentu mempengaruhi hasil dari pendapatan petani.

Hal Ini juga di benarkan pihak managemen koperasi, selama masih maraknya "Penacuan  TBS di lahan Sawit milik Plasma" sangat berdampak pada kurva hasil sawit, untuk itu pemuda yang biasa disapa Aam vj noys itu meminta kepada petani plasma untuk saling mengawasi dan menjaga kebun milik plasma, buah hasil panen meningkat, penacuaan atau pencurian  bisa dicegah, hasil juga cukup memuaskan. petanilah yang bersyukur'' 

 Aam juga meminta kepada Perusahaan Mitra Perkebunan agar memperhatikan Kebun Plasma serta ikut menjaga hal tersebut, karena Inti Dan Plasma merupakan suatu kemitraan dengan persyaratan mutlak untuk berdirinya  Perusahaan Sawit. 

jika tidak ada Plasma, Inti juga Tidak ada Kebun Plasma harus di bangun 20% dari total HGU dan juga harus di dalam HGU, dan harus merata dalam perawatannya. Walaupun terkadang Dalam perjalanannya, sistem inti-plasma menyimpan banyak kekurangan dalam pelaksanaannya. 

Pertama, manajemen kebun plasma yang bermitra dengan inti sangat beragam status pengelolaannya. Saat ini masih banyak yang  di bawah pengelolaan berkelompok  seperti Koperasi atau GAKOPTAN. Tetapi, Pengurus dan managemen koperasi adalah petani.  --( NOYNEWS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun