Mohon tunggu...
Assaoralhaq Arsyad
Assaoralhaq Arsyad Mohon Tunggu... -

MANAGEMENT EVOLUTIONS\r\n\r\nhttp://assaoralhaqarsyad.\r\nwordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Efek Domino Pembatasan Subsidi BBM

8 Desember 2010   02:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_78977" align="aligncenter" width="543" caption="sumber:koempoelngiesiewaktoo.blogspot.com"][/caption]

Konsep pengelolaan negara kita saat ini yang menuju ke arah liberalisasi membuat segala sesuatunya bergantung pada pasar, dimana konsep negara lebih ke pemahaman kebendaan. Negara dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya hanya dianggap sebagai alat dalam pencapaian kekuasaan dalam mengejar  kebendaan tersebut. Bisa dibilang Negara Indonesia pada saat ini "diarahkan" menjadi semacam perusahaan terbuka (go public). Segala kebijakan yang diputuskan,  dihitung dari sudut ekonomi untuk tujuan jangka pendek dan kepentingan pemilik modal. Para pemimpin tidak melihat kembali negara ini dari sudut pemberdayaan dan kemandirian sebagai bangsa yang besar. Hal yang wajar melihat posisi kita di mata pemilik modal (debitur) sebagai negara potensial dan untuk itu  berusaha mengendalikan ekonomi bangsa ini untuk kepentingan jangka panjang.

Tidak heran pula kebijakan dalam bidang energi selalu menjadi prioritas, khususnya dalam subsidi BBM yang jelas akan berdampak besar dalam penetrasi ekonomi sang debitor. Inilah 10 pengaruh yang bukan tak mungkin terjadi akibat  kebijaksanaan pembatasan subsidi BBM. 1.  MANDIRI DAN BIJAKSANA EUY!! [caption id="attachment_78978" align="alignleft" width="180" caption="muhansocialart.blogspot.com"]

12917148121618134174
12917148121618134174
[/caption] Kebijakan pembatasan subsidi BBM kepada pemakai kendaraan roda empat plat hitam, tentu akan menunjukan pencitraan bahwa pemerintah adil pada rakyatnya yah khan?! iyah dong, Hari gini gitu loh mobil pribadi  pake subsidi bbm apa kata dunia?!  Rakyat pun akan dipuji kebijaksaaanya  dalam menerima keputusan ini. Rakyat Indonesia gitu loh?! . Rakyat jelas harus mendukung dong, kan tema-nya pengalihan subsidi bukan menaikkan harga BBM, jadi tidak masalah kalau harga BBM yang harus dibeli jadi lebih mahal sekitar 2000-2500 rupiah atau kenaikan hampir 50%.  Dengan begitu Pemerintah yang bijaksana dengan alasan penghematan akan bisa dengan "bijak" mengalokasikan penghematan yang didapat sebesar 21 T ke rakyat (siapa aja tuch?!) yang lebih membutuhkan!! idem deh dengan alasannya pemimpinku!! 2. PETRONAS DAN SHELL LARIS MANIS [caption id="attachment_78980" align="alignright" width="234" caption="sumber: manufacturer.com"]
1291715176183399424
1291715176183399424
[/caption] Perusahaan migas asal Malaysia Petronas yang memiliki bisnis SPBU di Indonesia senang karena pemerintah akan membatasi konsumsi premium mulai 1 Januari 2010. Karena kebijakan tersebut bisa meningkatkan pangsa pasar Petronas. Demikian dikatakan oleh Communication Executive PT Petronas Niaga Indonesia, Bayu Anggriyani kepada detikFinance, Rabu (1/12/10). Petronas dan shell jelas girang bukan main dengan keputusan pembatasan subsidi ini, bagaimana tidak dengan kisaran harga yang hanya berbeda  tipis bahkan lebih murah  ( PSuper R92 Rp 6.850, Pertamax Rp. 6900,  Primax 92 Rp 6.650) dan seperti diakui oleh banyak pemakai memiliki kualitas yang lebih baik, membuat pemakai mobil plat hitam akan lebih memilih menggunakan BBM dari Petronas maupun Shell daripada Pertamina. Kalau memakai alasan cinta produk dalam negeri hal ini rasanya agak aneh, yah wong  pemerintah menghemat, masa rakyatnya sendiri tidak boleh!! 3.  BUMN MENJADI BUMA (Badan Usaha Milik Asing) [caption id="attachment_78981" align="alignleft" width="180" caption="sumber: rilisindonesia.com"]
1291715566188313876
1291715566188313876
[/caption] Dengan kondisi yang terjadi, dimana pengelolaan sumber energi yang berorientasi kepada pasar dan tidak ada usaha kemandirian dari PERTAMINA untuk memperbaiki kinerjanya, maka bukan tidak mungkin perusahaan Pertamina milik negara ini suatu saat bukan milik Indonesia lagi. Persaingan harga di pasaran, persaingan modal, kepentingan liberalisasi industri energi  jelas akan membuat Pertamina kewalahan dalam menghadapi serangan ini, dan akibatnya ketika kebutuhan modal diperlukan untuk bertahan maupun ekspansi apalagi solusinya jika bukan privatisasi. Dan jika ini sampai terjadi, maaf anda tidak punya hak apakah itu dengan demo atau metoda penolakan lainnya untuk menolak segala kebijakan mengenai energi khususnya harga, istilahnya 'kalau BBM mahal, jangan beli disini dong!? 4. KONSUMEN HULU DAN HILIR [caption id="attachment_78979" align="alignleft" width="180" caption="sumber:pandinurdiansyah.com"]
1291715003485505456
1291715003485505456
[/caption] Dengan jumlah penduduk kurang lebih 200 juta jiwa, Indonesia akan menjadi  konsumen  potensial  untuk industri otomotif dan energi dari perusahaan asing yang ada. Jadi jangan berandai-andai kita akan punya industri otomotif nasional yang akan  berdiri sendiri apalagi berkembang dan maju, karena jelas penetrasi pasar yang dilakukan oleh industri otomotif Jepang, Eropa bahkan Amerika  akan membuat kesempatan itu menjadi hal yang tidak mungkin, apalagi dengan adanya proses liberalisasi sumber daya energi melalui penetrasi pasar yang akan dilakukan oleh perusahaan energi asing sebagai sambutan atas kebijakan pemerintah dalam sektor energi,  maka rakyat Indonesia yang dianggap sebagai konsumen potensial mereka dan industri energi lokal kita jelas hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri!! Jadi lebih baik dijual saja kan, daripada rugi terus!? 6. HARGA (SEMBAKO) IKUTAN NAIK DONG!! [caption id="attachment_78983" align="alignright" width="150" caption="katanyadia.blogspot.com"]
12917157511218498073
12917157511218498073
[/caption] Kebijakan pembatasan subsidi BBM kalau tidak bisa dibilang kenaikan harga BBM, secara tidak langsung akan memicu kenaikan harga, khususnya kebutuhan pokok dalam negeri. Bagi sebahagian masyarakat akan menganggap pembatasan subsidi ini lebih ke arah keberpihakan pada rakyat miskin sesuai dengan arah sosialisasi  yang dijalankan pemerintah namun para pengusaha dan industri akan melihat ini sebagai beban biaya yang bertambah dan kesempatan menaikan harga. Jadi kalau barang naik, wajar yah?! 7.  HOREEE...BISA UTANG LAGI!! [caption id="attachment_78990" align="alignleft" width="135" caption="sumber:matanews.com"]
1291716994765107546
1291716994765107546
[/caption] Dengan kebijakan yang mengikuti kebijakan energi yang dikontrol oleh pemilik modal besar yang berinvestasi kurang lebih sebesar 2000 trilyun rupiah (utang Indonesia),  akan menggembirakan pemilik modal. Untuk itu pemerintah akan punya posisi yang cukup strategis dalam meminta keringanan pembayaran utang dan bahkan  bukan tidak mungkin mengajukan  pinjaman/utang baru dengan alasan pembangunan infrastruktur ataupun menutupi defisit, daripada berpikir untuk  membenahi kebocoran yang ada mulai dari sektor penerimaan dan alokasi anggaran akibat prilaku korupsi yang makin menggila dan permainan pajak yang terjadi belakangan ini. Jadi jangan mengeluh yah, kalau kebijakan strategis kita dikontrol!? 8. PENDUDUK MISKIN (SEMESTINYA) BERTAMBAH [caption id="attachment_78986" align="alignright" width="210" caption="sumber:kaskus.us"]
1291716170533756892
1291716170533756892
[/caption] Para ahli dan pemangku kekuasaan selalu sibuk berdebat mengenai jumlah penduduk miskin, daripada memberikan solusi cerdas dalam mengurangi angka kemiskinan.  Berdebat mengenai angka kemiskinan sangat relatif,  karena boleh jadi angka kemiskinan harusnya bertambah malah menurun ataupun sebaliknya, karena semua tergantung angka dan parameter yang ditetapkan, bukan berdasarkan kondisi riil yang terjadi!!. Untuk itu daripada berdebat mengenai jumlahnya naik atau turun kita pakai rasionalitas berpikir saja apakah selama ini  kebijakan kenaikan sumber daya energi tidak berdampak pada daya beli masyarakat kelas menengah bawah, yang menimbulkan beban baru?! Kalau tidak berdampak, berarti bersyukurlah bahwa  rakyat Indonesia ini sungguh masih sejahtera!? 9. AMNESIA [caption id="attachment_78987" align="alignleft" width="210" caption="sumber:hanny-widayani.blogspot.com"]
12917164722124423459
12917164722124423459
[/caption] Pemerintah akan terkena gejala amnesia, dikarenakan keberhasilan mereka mendapat dana segar dari pembatasan subsidi sebesar 21 trilyun rupiah dan pinjaman baru dari negara dan organisasi dunia, mereka menjadi lupa dengan masalah ketidakefisienan pengelolaan BUMN produktif, kebocoran penerimaan anggaran dan alokasi anggaran, serta  solusi cerdas dan berkesinambungan dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Semua hal tersebut bisa jadi akan dilupakan dalam kondisi adanya dana segar tersebut sehingga pemerintah bukan tidak mungkin akan melakukan/mencari langkah short cut kembali dalam memperoleh dana dalam mensukseskan program-programnya, daripada pusing-pusing  melakukan pembenahan ke dalam dari permasalahan yang ada. Jadi maaf yah kalau kalau lupa sama kalian(rakyat)!? 10. HADIRNYA KORUPTOR-KORUPTOR BARU [caption id="attachment_78985" align="alignright" width="176" caption="revo4me.wordpress.com"]
12917159801809157054
12917159801809157054
[/caption] Dana 21 trilyun rupiah tentu bukan dana yang sedikit, dan alokasi anggaran subsidi selama ini (katanya mereka) salah sasaran. Entahlah sasaran yang tepat sebenarnya yang mana yah?!. Tanpa memperbaiki proses alokasi anggaran, konsep penyaluran, dan proses hukum sendiri akhirnya dana diatas bisa menjadi sunatan massal para koruptor-koruptor baru dan yang sudah eksis untuk menikmati dana tersebut. Sudah menjadi hal yang wajar bukan, kalau setiap project atau alokasi dana pemerintah mempunyai nilai komersil bagi penanggung jawab paling atas sampai dengan  pelaksana paling bawah di lapangan?! Jadi jangan heran jika kekayaan pejabat publik maupun pelaksana di lapangan akan bertambah signifikan, karena mereka tokh sudah menghitung bahwa dengan korupsi akan lebih menguntungkan daripada tidak sama sekali, dalam arti jikalaupun tertangkap dengan hukuman yang rata-rata paling lama 2 tahun,  dan kekayaan yang jelas bertambah akan lebih menggiurkan dan bermartabat dibandingkan hidup jujur tapi miskin tokh!!
Pembatasan subsidi BBM bukan hal yang haram dilakukan apalagi jika tujuannya adalah untuk alokasi subsidi kepada sasaran yang lebih layak menerimanya, setuju sekali!!. Namun alangkah baiknya bersamaan dengan itu sebaiknya pemerintah berpikir melakukan langkah-langkah cerdas dalam pengelolaan sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan memperbaiki manajemen pemerintahan yang berorientasi kepada kesejahteraan dan keberpihakan daripada selalu melakukan langkah potong kompas dalam mengatasi beban keuangan yang terjadi hingga pada akhirnya merugikan rakyatnya sendiri baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Sudah saatnya pemerintah berhenti mencari korban-korban baru akibat kebijakan-kebijakan kontra rakyat, dan mulai berpikir pembenahan ke dalam dan mencari strategi melindungi aset-aset yang produktif  agar mampu melindungi kepentingan rakyat kita, mumpung bangsa lain dan para debitur itu masih menganggap negara besar kita sebagai negara kaya sumber daya dan konsumen potensial.  Karena ketika kesadaran itu terlambat bisa jadi suatu saat anak cucu  kita akan "makan batu" di negeri sendiri!!

[caption id="attachment_79015" align="aligncenter" width="300" caption="udozkarzi.blogspot.com"]

12917363831192443082
12917363831192443082
[/caption] Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun