[caption id="attachment_78389" align="aligncenter" width="765" caption="sumber m.politikana.com"][/caption]
Kebijaksanan dan analisa yang dilakukan oleh para pemimpin yang duduk dalam pemerintahan saat ini terlihat seperti tidak memperdulikan situasi yang terjadi akhir-akhir ini. Di akhir tahun 2010 kebijaksanaan dan pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin kita seperti tidak memperdulikan keadaan sosial dan moral yang terjadi pada rakyat kita, dimana orientasi keberpihakan lebih bermuara pada uang dan kekuasaan bukan pada kesejahteraan rakyat. Media pun hanya mengupas ini pada tataran konflik yang berhubungan antar individu atau intrik politik, tidak menawarkan suatu pemberitaan pada tataran yang lebih jauh dan dalam, kalau tidak mau dikatakan hanya sebagai fungsi sosialisasi suatu kebijakan dari pemangku kekuasaan.
Inilah 5 buah kebijakan dan pernyataan kontroversial mengapa kita harus bertanya kepada para pejabat publik, mereka itu bekerja untuk siapa?. GAYUS VS WARTEG "Mulai Januari 2011, harga setiap makanan dan minuman yang ada di warung tegal akan menjadi lebih mahal karena dikenai pajak sebesar 10 persen dari harga biasanya. Itu termasuk warteg, rumah makan padang, dan rumah makan yang usahanya maju," kata Kepala Bidang Peraturan dan Penyuluhan Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Arief Susilo, Rabu (1/12/2010). "(Kompas.com 2 Desember 2010) SBY VS MERAPI "Tidak mungkin ada sistem monarki yang bertabrakan dengan konstitusi dan nilai demokrasi,” kata Presiden, dalam Rapat Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (26/11) "(kompas.com Rabu 1 Desember 2010) PREMIUM SUBSIDI VS NON SUBSIDI "Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah berangkat dengan satu opsi pembatasan bahan bakar minyak atau BBM yang akan dibawa ke DPR, yakni melarang semua mobil berpelat hitam menggunakan BBM bersubsidi. (Kompas.com 2 Desember 2010) MARZUKI ALIE VS TSUNAMI MENTAWAI Mentawai itu kan pulau. Jauh itu. Pulau kesapu dengan tsunami, ombak besar, konsekuensi kita tinggal di pulaulah,”Ya kalau takut kena ombak, jangan tinggal di tepi pantai,” (Kompas.com Rabu 27 Oktober 2010) IPO KRAKATAU STEEL Melantainya Krakatau Steel dipenuhi kontroversi karena banyak yang menilai harga Rp 850 untuk badan usaha milik negara pabrik baja tersebut terlalu murah. Bahkan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN, Amien Rais, menilai proses penawaran saham perdana kepada publik alias initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel penuh kejanggalan dan bisa menjadi Indosat seri kedua."(Kompas.com Kamis 11 November 2010) Mari kita memahami 5 buah kebijakan diatas dengan hati nurani yang jujur, dan dari sudut kepentingan rakyat banyak. Semua hal diatas punya benang merah kenapa hal diatas bisa terjadi dalam kondisi masyarakat pada saat ini yang bukan tidak mungkin karena adanya kepentingan domestik bahkan kepentingan asing yang sangat besar terhadap negara kita tercinta ini, selain karena alasan ketidakpekaan para pemimpin kita dan kesalahan tafsir kita sebagai rakyat biasa dalam menanggapi situasi yang terjadi. PRAY FOR INDONESIA Salam Make it Happent Indonesiaku!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H