Mohon tunggu...
Adang Ludhantono
Adang Ludhantono Mohon Tunggu... -

lulusan S2 MPWK Undip tahun 2013, bekerja sebagai PNS di Pemerintah Kabupaten Magelang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makanan Berserat dan Apel Pagi

24 Maret 2014   14:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:34 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13956211691194284305

berdasarkan diskusi yang tidak terarah dan berdasar sama sekali di ujung ruang dekat kamar mandi kantorku. Kami mendiskusikan beberapa alasan terlambat apel. Kalo saya pribadi mengungkapkan karena saya terlalu senang (maaf) nongkrong di WC sambil mbaca koran (hehehe) terus ada yang mengungkapkan karena ada panggilan alam (ke WC juga) hehehe. Dari beberapa alasan tadi berarti ada korelasi antara pola makan dengan "panggilan alam" (ke WC red). Untuk menunjang kecepatan dalam rangka memenuhi "panggilan alam" tadi kita sebaiknya perbanyak makan serat karena berdasarkan pengalaman saya, kecepatan (maaf) BAB meningkat hingga 150 persen jika kita banyak makan serat. Jadi jika rata-rata BAB kita adalah 10 menit (tanpa mbaca koran) maka akan terjadi efisiensi waktu sebesar 6 menit atau kalo itungan jarak untuk perjalanan naik kendaraan bisa 6 km atau berdasarkan rute saya 26 persen perjalanan (jarak kantor-rumah 25 km).

Berdasarkan hal-hal yang kurang mendasar diatas, maka perlu disikapi secara arif dan bijak tentang menu makan terutama malam hari untuk menunjang partisipasi dalam apel pagi sebagai salah satu indikator kinerja dari seorang PNS seperti saya. Kenapa saya bilang salah satu indikator kinerja, karena "menurut saya" ada yang lebih esensial dari apel pagi yakni "apa yang dikerjakan setelah apel pagi"?......Jam kerja PNS yang 37.5 Jam seminggu kita ngapain aja....(terutama saya heheheh).........Saya pribadi kenapa membaca koran sambil nongkrong di WC, ya karena "menurut saya" saya ndak mau mengurangi waktu kerja saya selama di kantor karena "menurut saya" membaca koran itu kepentingan pribadi..........

Saya juga pernah di kritik ama istri saya, "mas mbok kerja itu eling wektu, wayahe mulih yo mulih"....tak jawab sak kenane aja "Yen kamu pengen punya suami biasa-biasa saja, tak turuti, tapi aku dadi menungso nek iso tak jadi uwong sing ora biasa".....Saya berprinsip kerja, kreatifitas itu tak terbatasi apapun apalagi waktu.....karena menurut hemat saya dengan dunia yang kita jalani sekarang ini, beberapa pekerjaan bisa di jalani secara paralel (bersamaan) tapi bukan paralel sambil jalan tapi bisa ikut apel heheheh...............

Ya beginilah kita masih hidup dalam alam yang masih mementingkan administrasi dan meminimalkan esensi....sekian terima kasih...........tak ngebut dulu pake trail oranyeku............salam damai...........

[caption id="attachment_316777" align="aligncenter" width="497" caption="trailku"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun