Mohon tunggu...
Alifa Ramadhani
Alifa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

°

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jumlah Perokok Remaja Melonjak. Apa Langkah Selanjutnya?

16 Agustus 2024   17:16 Diperbarui: 16 Agustus 2024   17:28 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar://pixabay.com/id/photos/asbak-puntung-rokok-merokok-1999943/

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan jumlah perokok yang terus meningkat setiap tahunnya. Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya berusia 10-18 tahun. Peningkatan jumlah perokok, terutama di kalangan anak dan remaja, menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) mencatat prevalensi perokok pada anak usia 13-15 tahun naik dari 18,3% pada tahun 2016 menjadi 19,2% pada tahun 2019. Selain itu, kelompok usia 15-19 tahun kini menjadi perokok terbanyak, mencapai 56,5% dari total perokok muda. Situasi ini diperparah oleh laporan World Health Organization (WHO) yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki salah satu angka perokok tertinggi di dunia, terutama di kalangan remaja laki-laki.

Kebiasaan merokok ini berdampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Penyakit terkait tembakau seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan kronis menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. WHO memperkirakan lebih dari 225.000 kematian setiap tahun di Indonesia disebabkan oleh penyakit terkait tembakau.

Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menurunkan angka merokok, termasuk kampanye anti-rokok yang menyasar anak-anak dan remaja. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan cukai tembakau secara bertahap untuk mengurangi keterjangkauan rokok, terutama bagi kelompok usia muda, serta memberlakukan pembatasan iklan rokok.

Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi kebiasaan merokok dan melindungi kesehatan generasi mendatang. Tanpa tindakan tegas, beban penyakit akibat rokok di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat, membahayakan masa depan bangsa.

Referensi: 

https://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/perokok-aktif-di-indonesia-tembus-70-juta-orang-mayoritas-anak-muda


https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/perokok-aktif-di-indonesia-tembus-70-juta-orang-mayoritas-anak-muda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun