Mohon tunggu...
Aa Fathan
Aa Fathan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengalaman hidup

running after dreams and walking towards adulthood

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lebih Baik Kebingungan di Masa Muda daripada Kebingungan di Masa Tua

1 April 2022   18:34 Diperbarui: 1 April 2022   18:37 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas kuliah yang tak kunjung selesai, hari semakin mencengkam dengan tugas-tugas yang tak kunjung selesai. Tuntutan semakin menekan, otak ku sudah tak karuan. Duduk sambil merenungkan kehidupan, menghisap rokok dengan kondisi kebingungan. Badan mulai lemas tak karuan, rambut acak-acakan tapi ide tak kunjung datang. Sedih jika di bayangkan tapi tetap harus bertahan dan berjuang demi beasiswa yang di pertaruhkan.

Pagi mulai datang, waktunya belanja untuk sarapan bersama kawan-kawan. Tempe, tahu, dan sambal jadi lauk andalan yang tidak boleh ketinggalan. Setelah sarapan, kita mulai berbincang-bincang dan bercanda tentang dunia perkuliahan yang sangat mencengkam agar otak tidak terlalu tegang, karena suatu kewajiban yang harus di lakukan dengan penuh semangat dan perjuangan demi mencapai kesuksesan.

dokpri
dokpri
Tak terasa waktu sudah siang, waktunya kembali berjuang untuk mengerjakan tugas yang tak kunjung selesai. Dedline sudah semakin dekat, waktu pengumpulan tinggal beberapa jam saja. Mengerjakan sambil berharap tugas selesai, otak terkuras sampai tingkat ke setresan yang sangat mendalam dan jantung mulai berdebar-debar karena revisi berulang-ulang.

Waktu tak terasa lama yang tadinya siang tiba-tiba sudah malam, alhamdulilah tugas sudah selesai tinggal mintak tanda tangan terus di scane. Waktunya kembali ke sarang untuk bercanda gurau bersama teman-teman, baru sampai dan masuk sarang mereka sudah persiapan mau mau makan. Kita yang baru datang radak sungkan mau makan, tapi perut keroncongan badan Juga mulai melemas. Ya bagaimana lagi dari pada sakit, kan tambah sulit. Wkwkwkwk.

Aku pernah merasa, kok kayak lebih enak kerja ya?. Tapi mau bagaimana lagi ini pilihan ku, maka harus menikmati bagaimana pun rasanya. Ya ibarat sama dengan kita memilih membuat kopi pahit dengan gula yang sedikit, ketika di minum meskipun tidak sesuai dengan ekspektasi. Tapi ya harus di nikmati dengan cara bagai mana kopi ini bisa saya nikmati dengan rasa yang tidak pahit tapi manis. Dan ingat kepahitan kopi itu lebih sehat dari pada ke manisannya, yang manis memang nikmat dan enak. Tapi sayang tidak sehat nantinya karena kadar gula yang tinggi, dan itu di konsumsi tiap hari.

"Hiduplah seperti orang yang sedang menikmati kopi pahit,

Meskipun pahit di lidah tapi sehat di jiwa.

Lebih baik pahit di masa muda,

Dan tenang di masa tua."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun