Perhatian warga asli Jakarta yang begitu besar dan antusias dalam hajatan besar pesta demokrasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 15 Februari mendatang, menjadi salah satu harapan dan keinginan warga Jakarta untuk memilik kehidupan yang lebih maju, nyaman, aman, sejahtera, yang bermartabat dan berkeadilan adalah cita-cita bersama seluruh warga Jakarta.
Dari ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang maju di Pilkada DKI tahun ini, hanya satu orang yang mewakili kaum perempuan dari representatif warga asli betawi. Beliau adalah calon wakil gubernur nomor urut satu, Sylviana Murni yang mendamping calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono.
Pasangan yang mengusung tema “Jakarta Untuk Rakyat” adalah paslon yang paling perhatian dan peduli terhadap kemajuan ibu kota dan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu programnya adalah mengangkat kembali marwah dan martabat budaya Betawi menjadi icon utama dan identitas Kota Jakarta.
Walaupun program-program terkait budaya Betawi yang dijanjikan paslon nomor urut satu ini belum banyak dibedah secara khusus dan maksimal, baik di media massa maupun saat debat di KPU. Tapi berbicara tentang kemajuan budaya Betawi juga penting dan harus menjadi perhatian khusus bagi setiap pemimpin Jakarta selanjutnya. Karena hal ini erat hubungannya dengan pembangunan karakter dan pembentukan identitas Jakarta di masa depan yang lebih maju dan bermartabat.
Salah satunya program pelatiihan, pembinaan dan pengembangan usaha para pengrajin batik Betawi yang dijanjikan Agus - Sylvi dalam setiap kunjungannya ke warga Jakarta.
Meskipun banyak program-program yang ditawarkan oleh para kandidat cagub dan cawagub dari pasangan nomor dua dan tiga. Namun hanya Agus - Sylvi lah yang begitu serius perhatian dan peduli terhadap budaya Betawi yang dimiliki warga Jakarta untuk identitas asli di tanah kelahiranya. Memang orang Betawi harus menjadi tuan di tanah kelahirannya.
Inilah yang menarik dan membedakan pasangan Agus – Sylvi dengan paslon lainnya. Fokus program kerja yang ditawarkanya lebih mengena dan sesuai harapan warga Jakarta untuk maju bersama tanpa menghilangkan kearifan lokal daerahnya. Inilah kunci sukses memimpin (yang melayani) dan mengayomi warga Jakarta tanpa arogansi kekuasan yang penuh muslihat kepentingan pemodalnya.
Harapannya, semoga melalui momentum Pilkada DKI ini, kita dapat memilih dan memastikan betul pemimpin kita selanjutnya adalah orang bagian dari diri kita sendiri, dia adalah warga Jakarta asli Betawi. Bukan yang lain. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H