Mohon tunggu...
Aah Istiqomah
Aah Istiqomah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Istiqomah dan menjadi wanita gagah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Buku Pedoman untuk Pembelajar Bahasa Arab

20 September 2019   23:35 Diperbarui: 20 September 2019   23:39 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar bahasa Arab lebih baiknya dilengkapi dengan alat yang menunjang pembelajaran seperti;buku, kamus dll. Ketika ada alat yang menunjang, Insya Allah pembelajaran akan semakin mudah dan cepat. Untuk itu, pembahasan kali ini, penulis akan membahas tentang buku pedoman untuk pembelajar (Pemula) bahasa Arab berdasarkan pengalaman PKL di LPD Al-Bahjah pusat Cirebon.

Untuk pemula, pembelajaran bahasa Arab harus dilakukan dengan cara pelan-pelan dan menyenangkan.Terlebih, ketika pembelajaran itu ditegaskan untuk langsung bisa berbicara bahasa Arab dan mengikuti program lingkungan berbahasa Arab. Kita bisa mengambil beberapa tema yang penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti; di kamar, dapur, masjid, kelas, kantin, kamar mandi, poskestren (pos kesehatan pesantren) dll. Berikut adalah materi yang tepat yang harus ada dalam buku pedoman untuk bahasa Arab sederhana.


1. Mufrodat
Mufrodat merupakan salah unsur bahasa Arab yang penting ketika ingin pandai berbicara. Karena tanpa mufrodat, Pembelajar akan sulit dan bingung untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dalam satu bab, kita bisa menuliskan 10 sampai 20 mufrodat yang sering dipakai dalam setiap tema, jika dalam buku itu ada 10 tema maka jumlah mufrodat sebanyak 100-200 mufrodat. untuk mengajarkannya, kita bisa menggunakan metodi "Sami'yah syafahiyyah" dan "drill".targetnya dalam 1 hari, mereka harus hafal paling sedikit 10 mufrodat di luar kepala.


2. Ibarat (Ungkapan)
Setelah mufrodat, unsur yang tak kalah penting adalah ibarat (ungkapan) sesuai dengan tema/pembahasan. Karena berbicara bahasa Arab tidak akan lepas dari itu. Apalagi selama di pondok pesantren, banyak ungkapan-ungkapan yang selalu di ucapkan, seperti; "Apakah lauk hari ini?", "Antri dong!", "(Mandi) setelahmu" dll. Dengan adanya ibarat, Pembelajar akan dengan mudah membiasakan bahasa. Setidaknya, harus ada 10 ibarat dalam setiap tema agar memudahkan mereka dalam membiasakan berbahasa.


3. Muhawaroh
Unsur ketiga dalam mewujudkan kecapakan berbicara bahasa Arab sehari-hari adalah dengan muhawaroh/percakapan. Percakapan ini ditulis sesuai tema. Ketika temanya di kantin, percakapan pun seputar pembicaraan di kantin dan ketika temanya di kamar, percakapan pun seputar di kamar. Setiap Muhawaroh setidaknya harus ada 20 kalimat yang dituliskan. Setiap pembelajar bisa langsung mempraktekannya dengan sesama teman. Sekian, Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun