Mohon tunggu...
Alexander Adrian
Alexander Adrian Mohon Tunggu... wiraswasta -

A'le | Adrian | Polar Bear\r\nex-Auditor hobi makan yang sekarang jadi Pemasaran\r\n@aleadr

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga yang Pantas untuk Anda

22 April 2012   06:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:17 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikisahkan seorang murid Confucius, Zi Gong, berkata pada gurunya: "Di sini ada sepotong batu giok yang bagus tanpa cacat, apakah lebih baik disimpan di kotak perhiasan saja? Atau dijual dengan harga bagus?" "Jual saja lah! Jual saja lah! Kita cari orang yang mengerti kualitas batu giok, baru jual dengan harga yang pantas!" kata Confucius.

Wang menjelaskan dalam bukunya, The Wisdom of Confucius, batu giok yang bagus yang dimaksud Confucius itu adalah pengetahuannya yang siap dipakai dan bukan dijual secara murah. Pengetahuan itu sebaiknya dijual kepada orang tepat supaya bernilai tinggi dan berguna.

Terkadang kita menemukan harga kita terlalu murah dalam pekerjaan sehingga tugas-tugas yang lebih berat didaulat pada senior-senior yang lebih berpengalaman. Pembuktian dalam hal-hal yang kecil dan kesabaran merupakan kunci mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar. "Jual" diri kita dengan hasil yang semaksimal mungkin.

Di kesempatan lain, Confucius mengemukakan pendapatnya dalam mengelola pemerintahan yang baik, salah satunya dengan "Angkatlah orang yang berbakat dan memiliki kemampuan kerja". Dalam pekerjaan, "pemerintahan yang baik" menjadi salah satu faktor pemacu pencapaian tujuan. Maka dari itu dibutuhkan orang-orang yang berbakat. Hasil "jualan" diri kita harus sampai pada seorang yang mampu mengangkat tanggung jawab kita sehingga pengetahuan dan kapasitas kita bisa terpakai untuk berkontribusi bagi pekerjaan itu sendiri dan akhirnya bagi perusahaan.

Sangat sulit bahkan bagi seorang pemimpin yang berpengalaman dalam menangkap bakat dan kapasitas dari orang yang dipimpinnya; bahkan terkadang menihilkan apa yang sudah dicapai orangnya tersebut! Pemimpin ini, dalam superioritasnya, melupakan serta meremehkan tenaga yang menjadi bagian dari kepemimpinannya. Dalam Sun Tzi Bingfa, Sun Tzi memberi petunjuk pada pemimpin: "Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) dan dirinya sendiri cenderung kalah dalam setiap pertempuran."

Bagaimana menyikapi pemimpin yang belum berhasil melihat bakat dan kapasitas kita? Kembali saya telusuri kata-kata Confucius dan menemukan,  "Jangan takut kalau orang lain tidak mengetahui kepandaianmu; yang perlu ditakuti adalah bila dirimu tidak memiliki kepandaian." Maka dari itu, kita harus mengetahui apa saja kepandaian kita. Jika benar-benar sudah menyadari kepandaian kita, ada beberapa sikap yang saya temukan:


  1. Zi Xia, salah satu murid Confucius, mengatakan "..., bila pejabat itu ingin menasihati atasannya, dia harus terlebih dahulu mendapatkan kepercayaan dari atasannya. Kalau tidak, nasihat itu bisa dianggap mencela atasannya." Sikap ini bisa ditunjukkan apabila kita ingin tetap memiliki posisi di tempat yang saat ini kita tempati.
  2. "Jual saja lah! Kita cari orang yang mengerti kualitas batu giok, baru jual dengan harga yang pantas!" kata Confucius. Ya, kita mencari orang yang mengerti kualitas tebaik kita dengan harga yang pantas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun