Suatu malam anak penulis yang berusia 9 bln tiba-tiba menangis dengan sangat, di cek panas dengan Termometer menunjukan angka normal, dikasih Asi sama Bundanya masih aja menangis sambil melengkingkan badan, diberi obat analgesic untuk bayi masih nggak mempan, sudah lebih dari 1 jam dede nangisnya.
Kakek dan neneknya datang beserta para tetangga yang kebetulan rumahnya tak jauh dari rumah penulis, baru saja penulis dan istri sedang bersiap - siap mau membawa dede kecil ke rumah sakit lalu sang nenek menggendong dede kecil yang masih menangis dengan hebat.
" Wah, ini mah ke sambet ( diganggu setan ) nih ! " ucap Nenek.
Lalu ia menganbil segelas air dan terlihatlah mulutnya berkomat kamit serta ditiuplah air itu dan dibasahi kepala dan punggung si dede kecil dengan air, percaya nggak percaya si dede kecil yang tadi rewel mendadak diam dan tak lama tidur, aku sempat heran pula dibuatnya, dan kami memutuskan tak jadi membawanya kerumah sakit.
Esok harinya si dede kecil seperti sedia kala, lincah dan tidak rewel lagi, Nenek dan kakeknya datang berkunjung melihat keadaan anaku, tak kubuang kesempatan untuk bertanya pada Nenek tentang jampi untuk mengobati si anak kecil yang kesambet.
" Ayat kursi adalah senjata yang ampuh untuk mengusir setan, namun banyak yang mengusir setan dengan ayat tersebut namun tidak mempan malah  setanya  ikut membacanya,  itu  menandakan orang yang membacakanya tidak mendawamkanya ( membaca secara kontinyu ) setelah sholat." ujar Nenek.
Itulah pandangan nenek tentang orang yang tidak berhasil meruqyah yang ke sambet dengan ayat kursi, bisa dibilang masuk akal juga karena sabda Nabi " Allah lebih suka orang yang beramal sedikit tapi kontinyu ( terus menerus ) dari pada yang banyak lalu berhenti beramal ".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H