Ku hampiri istriku lalu kusandarkan kepala ini dibahunya,” begitu ku mencintaimu beb”, bisiku,lalu mulai kunyanyikan sebait lagu dari Afgan “ Cintaku bukanlah cinta biasa, bila kamu yang memiliki..., dan kamu yang temaniku seumur hidup ku..”.
Ia pun memandangiku, dan memeluku , membelaiku dengan lembut, bibirnya mendekat ketelingaku, lirih terdengar suara yang membuat jantung ini berdenyut tak karuan “ mas, cucian dah menumpuk, kapan dicucinya?”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!