Procurement? Bagian apa sih itu? Tugasnya ngapain aja,ya? Ribet ga sih kerjaannya?
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang muncul dalam benak saya sekitar 3 tahun yang lalu, tatkala baru lulus kuliah. Saya yang sebenarnya lulusan akuntansi, enggan untuk melanjutkan karir sebagai accounting karena keengganan saya untuk pulang pagi ketika harus closing pembukuan. Â Akhirnya, "terdamparlah" saya pada profesi sebagai staff procurement hingga saat ini.
Saya diterima sebagai staff procurement di sebuah perusahaan retail di Jakarta. Tiga bulan pertama bekerja sebagai staff procurement, rasanya bagai ujian tiap hari. Saya yang tidak mempunyai background pendidikan teknik, diwajibkan untuk mengenal spare part komputer, printer, kendaraan, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan pembelian.
Ternyata, menjadi staff procurement tidak kalah ribet dibandingkan menjadi seorang accounting. Menjadi staff procurement harus dihadapkan pada memo permintaan pembelian (PP) dari departemen lain, dan jumlahnya bisa mencapai ratusan tiap harinya. Kemudian harus minta quotation dari supplier, dan harus dari 3 supplier berbeda agar dapat harga termurah dan tidak terjadi monopoli oleh supplier tertentu. Setelah dapat quotation dengan harga yang termurah, harus membuat PO (Purchase Order) yang kemudian akan ditanda tangani sampai level direktur. Dan semuanya masih manual dengan kertas 3 ply. Terbayang kan betapa banyak kertas yang menumpuk di atas meja kerja saya?
Itu sedikit gambaran proses pengadaan barang jika data supplier sudah ada di dalam database kantor. Kalau tidak? Harus googling dan kemudian mencari kontak account managernya untuk mengajak bekerjasama. Tak jarang saya harus pergi berkunjung ke Glodok atau Mangga 2 untuk membeli barang yang dibutuhkan jika barang yang hendak dibeli dalam jumlah yang sedikit.
Teringat ketika bagaimana marketplace membantu masyarakat dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari, sempat berharap semoga ada marketplace yang menyediakan kebutuhan untuk perusahaan. Pasti staff procurement seperti saya akan sangat terbantu. Sehingga pekerjaan untuk melakukan pengadaan barang menjadi lebih mudah.
Alhamdulillah, akhirnya mendengar kabar bahwa ada startup yang hadir untuk memberikan solusi e-procurement. Mbizmarket merupakan nama start up tersebut. Mbizmarket adalah b2b marketplace untuk belanja perusahaan. Mbizmarket dibangun khusus untuk melayani transaksi online B2B sebagai solusi total e-procurement no.1 di Indonesia. Ada beberapa keunggulan yang akan didapat jika melakukan pengadaan barang untuk perusahaan melalui Mbizmarket:
1. Produk Yang Variatif
Produk yang ada di Mbizmarket begitu variatif, diantaranya elektronik dan telekomunikasi, otomotif dan transportasi, agrikultur dan produk segar, peralatan industri, mesin, dan bahan baku, groceries, pakaian, tekstil, dan aksesoris, olahraga, kesehatan dan kecantikan, peralatan kantor dan penyimpanan, peralatan rumah, penerangan, dan konstruksi, hingga berbagai macam jasa. Dengan lengkapnya barang-barang yang ada di Mbizmarket, akan memudahkan pekerjaan staff procurement untuk mencari barang yang dibutuhkan.
2. Belanja Pengadaan Lebih Efisien Dengan Sistem Terintegrasi