Dari pilgub DKI terlihat jelas calon yang diusung oleh golkar mati kutu. Bahkan kalah dari calon independen, faisal basri (hasil quick account). Jika Golkar sadar, inilah salah satu barometer, kegagalan pemimpin golkar 'membantu' binti menyalakan mesin suara golkar.
Dengan munculnya ketum Golkar yang maju sebagai capres 2014, seharusnya mulai menyadari Golkar mulai soak aki nya.
Mungkin lebih baik konsolidasi ke dalam memenangkan pemilu legislatif lebih utama, ketimbang gembar gembor pencalonan presidennya. Apalagi kini ditubuh internal golkar saja sendiri terdengar ketidak kompakan mereka.
Jadi tidak perlu menunggu 2014, jika pemimpin golkar masih ngotot yakin golkar bakal juara atau paling tidak juara 2 seperti pemilu sebelumnya. Maka mereka akan siap-siap menggali kuburnya sendiri. Golkar bisa-bisa hilang dari percaturan politik Indonesia.
Memang analisa itu bisa hanya analisa sumir. Tetapi mari kita berandai sebagai Aburizal Bakrie, apakah tidak khawatir ? dan malah membuat pede hasil pilgub Jakarta ? kalau saya khawatir. Pemenang pemilu di Jakarta, boleh dibilang adalah pemenang pemilu di Indonesia. Karena jakarta adalah pusat informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H