Mohon tunggu...
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial)
Aa RuslanSutisna (Mata Sosial) Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple

Simple dan enjoy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbuai Ilusi

1 Juni 2022   13:33 Diperbarui: 1 Juni 2022   13:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deburan ombak yang menghantam karang
Pantai dan buih ombak berarak
Jilati bibir pantai yang kemerlap telanjang
Dengan sinar matahari yang mengkristal dalam butiran pasir berserak

Suaranya hantam kebisingan industri
Asinnya air laut karatkan besi
Perahu nelayan berjuang hidup dan mati
Untuk cari sesuap nasi

Kala senja datang
Indanhnya menggoda mata
Mata yang sedang dimabuk kepayang
Oleh dia gadis kembang

Ombak terasa melambai pelakan dia yang aduhai
Pasir terasa empuknya kasur yang indah
Tak terasa jiwanya terpana dalam ilusi
Hanyut sudah ditelan arus, resah dan gelisah

Perahu-perahu nelayan setia arungi bahtera  temui anak istrinya dengan suka cita
Ada kehidupan yang mempesona
Saat semua indah bersama kulaurga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun