Hening, Sepi, dimalam aku sendiri
Menanti, hangatnya mentari
Diesok pagi.
Aku akan berlari
Burung-burung malam bernyanyi ditengah gelapnya sunyi
Seram, angker, terasa mencekam sendiri
Dingin, tulang, kulit, hingga hati
Rasanya akan mati
Bulan, bintang tak kunjung datang
Aku bingung penuh dengan harapan melayang
Hujan pun mulai menyerang
Ku panggil kau yang tersayang
Hanya ada suara asa yang terbuang
Dalam gelap aku terbayang
Wajahmu yang tak tenang
Aku teriak seperti pawang  hujan
Agar bulan bintang segera bermunculan
Gelap hanya mengejekku, bulan bintang tak kunjung bermunculan
Lalu kupergi dengan harapan
Demi cinta dan kasih sayang aku tersesat dalam gelap malam
Tak sanggup rasanya terkurung dalam gelap malam
Ku muntahkan semua rindu yang tak pernah paham
Lalu kutulis status WhatsApp aku sedang rindu berat
Bahkan aku terasa sekarat
Ingin cepat ku lompat
Peluk dikau erat erat
Ternyata rumahku gelap listriku mati
Ku bertanya dalam hati
Ko bisa listrik mati
Dengan kaget aku sadar token listrik belum terbeli
Oh PLN
Salam Mata Sosial