Tuhan!
Aku hanya berpuisi bukan mengimani.
Tapi apapun yang Kau mau bisa Kun Fayakun.
Termasuk mengabulkan pawang hujan.
Tuhan!
Jadikan lah aku pawang nafsuku sendiri.
Agar aku jadi mahlukMu yang Dewasa dan Saleh.
Walau pun pawang minyak goreng belum muncul.
Aku yakin di Nusantara ini serba ada.
Yang lain tertawa.
Yang lain diam.
Yang lain jadi hiburan.
Yang lain jadi gunjingan.
Aku pun lihat BMKG.
Aku buka HP ku.
Pawang hujan ternyata jadi viral.
Aku tak mengerti.
Apa tulisanku puisi.
Atau cuma latah saja.
Ah sudah lah
Aku pun tak tahu.
Yang ku tahu Tuhan Maha Segalanya.
Antara Hujan dan Aspal Ada Apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H