Mohon tunggu...
Mift
Mift Mohon Tunggu... Lainnya - Profile

A simple man searching for a light of a candle in absolute darkness.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Saatnya Orang kecil "Mengalahkan" Orang Besar

22 Januari 2010   02:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_58549" align="alignright" width="300" caption="Menggunakan Fasilitas UMUM"][/caption] Orang besar mengalahkan atau menindas orang kecil. Itu bukan berita. Tapi orang akan mengerutkan dahi ketikan mendengar ada orang kecil mengalahkan orang besar. Kecil dan besar di sini bisa dalam arti ukuran tubuh atau dalam konteks status sosial atau dalam hal seberapa berkuasanya  seseorang. Tidak saya tidak akan menyinggung masalahj pilitik,hukum, atau yangada hubungannya dengan pemerintahan. Sudah terlalu banyak tulisan yang menyangkut hal itu. Saya hanya menyoal hal ringan saja. Hari ini saya melihat dua perubahan di dua tempat. keduanya menyangkut perubahan fisik. Perubahan yang pertama sangat positif. sebuah lubang, di terusan jalan Panjang tepat di perempatan Kodim dari arah Pondok Indah menuju Permata Hijau, sudah diperbaiki. Sebelumnya lubang itu sangat membahayakan. Saya pernah menyaksikan seorangpengendara motor yang terperosok dan terjatuh. Masih "untung" lampu lalin sedang merah. Terimakasih untuk yang mengurusi jalan. Tapi lobang  jalan yang belum diperbaiki masih banyak, Pak. Coba sekali kali lewati jalan raya Bogor dari arah Cililitan menuju Pasar Rebo! Yang kedua, dan yang lebih menarik, adalah sebuah pemandangan di sebuah jalan kecil yang lalulintasnya terbilang padat, terutama dengan motor. Seorang ibu pedagang sayur mengalahkan perusahaan komunikasi. Dia berhasil "mengusir" fasilitas yang dipasang perusahaan tersebut. Sebelum fasilitas itu "terusir" si ibu menggunakan fasilitas itu untuk kelancaran bisnisnys. Mungkin karena merasa terganggu fihak perusahaan kemudian menarik atau memindahkanfasilitas tersebut. karena fasilitas tersebut cuma menjadi sarana bagi si Ibu saja, bukannya untuk kepentingan umum. Apa yang sebenarnya terjadi tidak lah jelas bagi saya. Ada yang bisa menganalisa? [caption id="attachment_58550" align="alignleft" width="300" caption="Fasilitas Umum sudah terusir"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun