Walinagari III Koto Aua Malintang, H. Azwar Mardin menerima santunan dari H. Arnak, tokoh perantau yang peduli kampung halaman, dan selanjutnya diserahkan ke korban longsor.
Tokoh perantau IV Koto Aua Malintang yang juga penasehat Ikatan Anak Nagari Batubasa (IKNABAS), H. ARNAK B, didampingi Istri Ny. Hj. Syamsiar menyantuni korban bencana longsor Pasar Baru, Korong Kampuang Pinang Batubasa, Nagari III Koto Aua Malintang, Selasa (6/11). H. Arnak yang akrab dipanggil Mak Anjang itu dikenal dekat dengan semua golongan, didampingi Walinagari III Koto Aua Malintang, H. Azwar Mardin, Ketua Bamus Edy Yasmahadi, Pimpinan Lembaga Suara Anak Nagari Suandri FM, Asrul Khairi, Ketua Perwakilan IKNABAS Batubasa, Syufriyendi.
Arnak adalah pengusaha toko emas yang sehari-harinya ada di Jakarta, sengaja datang langsung melihat korban musibah yang menimpa warga Korong Kampuang Pinang Batubasa, Nagari III Koto Aua Malintang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang. Dalam kesempatan itu, dia mengharapkan korban untuk tabah dan menerima musibah ini sebagai penambah keimanan. "Semua yang terjadi ini adalah atas kehendak Allah, dibalik semua itu pasti ada hikmahnya," ujar Arnak. Kehadiran dia menjadi buah bibir karena kedekatannya dengan semua lapisan masyarakat hingga kalangan pemerintah.
Walinagari III Koto Aua Malintang, Azwar Mardin menyebutkan, kampung halaman sangat membutuhkan figur seperti H. Arnak tersebut, karena bagaimanapun bersinerginya ranah dan rantau merupakan modal dalam membangun kampung halaman. "Kampung halaman membutuhkan dukungan moral dari perantau," kata Azwar Mardin. Lebih jauh Azwar Mardin menyebutkan, bahwa H. Arnak tak hanya sebagai penasehat IKNABAS. Beliau mempunyai ikatan bathin yang tak dapat dipisahkan dengan masyarakat Batubasa, sebahagian hidupnya ada bersama masyarakat Batubasa maka tak heran ketika kehadiran H. Arnak, menjambanngi korban longsor yang terjadi Jumat sore (2/11) itu adalah bentuk kepedulian tokoh Batubasa terhadap saudaranya.
Pada kesempatan Itu, Ketua Bamus Nagari III Koto Aua Malintang, Edy Yasmahadi mengapresiasi apa yang dilakukan H. Arnak dan berharap peratau lain juga melakukan hal yang sama terhadap apa yang terjadi di kampung halaman. Tak sekedar hubungan emosional, namun jauh dibalik itu adalah bentuk kebersamaan dalan membangun jembatan hati antara perantau dan ranah. Perhatian yang diberikan H. Arnak itu merupakan dukungan moral bagi korban dan semangat untuk menatap hari esok yang lebih baik.
"Hal yang dilakukan H. Arnak secara meteril memang tidak mampu mengatasi secara tuntas masalah yang dialami korban. Namun secara moral, dia telah memberikan nilai yang tak dapat diukur dengan apapun juga," ujar Edy.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI