Mohon tunggu...
Ahmad Damanhuri
Ahmad Damanhuri Mohon Tunggu... Administrasi - Iman dan amal harus seiring
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

aktivis sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Yanti Bergantung pada Mesin Jahit Pinjaman

19 November 2015   20:59 Diperbarui: 19 November 2015   21:22 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yanti Bergantung Pada Mesin Jahit Pinjaman

Batang Anai---Herma Yanti mengayuh biduk kehidupan sendirian. Janda dengan seorang anak ini disamping membiayai anaknya, dia bekerja untuk menghidupi ibunya yang juga janda ditinggal wafat suaminya. Tiap hari dia menjahit pakaian wanita dan kebutuhan lainnya, seperti kain untuk gorden pintu rumah. Pekerjaan itu dilakoninya sejak suaminya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Ditengah cacat kakinya, dia kuatkan juga untuk bekerja demi sesuap nasi yang akan dinikmati oleh anak dan ibu kandungnya.

Yang memeriskan itu, mesin jahit yang dipakai Herma Yanti pinjaman pula dari tetangganya yang merasa iba melihatnya. Upahan jahitan pun kadang-kadang ada, kadang kosong. Perempuan yang tinggal di Korong Tanjuang Basuang I, Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman ini juga terbilang seorang ibu yang cacat. Kakinya sakit, dan terpaksa pakai sebilah tongkat ketika berjalan. Namun, semangat hidupnya sangat kuat.

Kamis kemarin, Singgalang bersama anggota DPRD Padang Pariaman, Januar Bakri mendatangi rumah ibuk itu. Tampak dia menjahit tertatih-tatih. Baginya pekerjaan demikian sebagai usaha untuk melanjutkan kehidupan. Sempat sajalah tak ada orang yang mengupahkan jahitan kepadanya, maka tak bisa pula dia berkeluarga makan. Artinya, tidak akan berasap dapurnya, manakala jahitan tidak masuk dari orang lain.

Sebagai mesin jahit pinjaman, tentu Herma Yanti tidak bisa pula berbuat banyak. Paling tidak, dia tentu mengeluarkan pula biaya kepada yang punya sebagai perawatannya. Dia mengaku, pekerjaan menjahit didapatkan sejak dia masih gadis. Dan kepadaian ini dikembangkannya kembali, setelah tempat bergantungnya yang sudah tiada. "Alhamdulillah, ada-ada saja yang menjahit pakaiannya kesini. Kadang menjahit kain untuk gorden pintu rumah orang. Tetapi, sejak kaki sakit ini, tak bisa menjalankan jahitan terlalu banyak," kata dia.

Dalam kondisi demikian, Herma Yanti ingin punya usaha jahitan yang gadang. Artinya, paling tidak punya mesin sendiri. Untuk ini, dia sangat mengharapkan bantuan uluran tangan dari berbagai pihak dalam melanjutkan kehidupan rumah tangganya itu. Kalau masih mengandalkan mesin orang lain, tentu tak banyak keuntungan yang bisa dia dapatkan.

Selaku anggota dewan terhormat di daerah pemilihan itu, Januar Bakri yang juga caleg DPRD Padang Pariaman dengan nomor urut satu merasa terenyuh melihatnya. Politisi Demokrat ini mencoba mencarikan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi Herma Yanti kepada Pemkab Padang Pariaman, dan jaringan lainnya yang diketahuinya.

"Kita usahakan dalam waktu dekat ini, apa yang menjadi kebutuhan ibuk itu bisa diatasi. Apalagi, beban hidupnya terlalu banyak ditanggungnya dalam rumah tersebut. Patut diberikan bantuan, sehingga dia bisa pula bersaing dengan ibu rumah tangga lainnya di kampung itu," ungkap Januar Bakri. (Ahmad Damanhuri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun