Menyepuh pepucuk nur mahkota qalbuku,
Dalam merdu senandung gita Ke-Ilahian.
Aku bak seorang masyuq,
Menari sunyi dalam telaga isyq,
Kerap hilang lalu tumbuh,
Berseri dalam kesadaran diri.
Hanya...
Sebab, karena terteguk desah,
Sisa-sisa butiran anggur kasihmu,
Nan sungguh terlampau sangat memabukkan jiwa.
[Kotaraja Panembahan Karang Tanjung_Sukadana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!